Korban Perampokan di Lumajang Malah Menangis dan Sujud di Kaki Kapolres Minta Perampoknya Dibebaskan
Menangis Tersedu, Tante Tiara Sujud di Kaki Kapolres Minta Perampok Dibebaskan.
Para pelaku beraksi di Indomaret wilayah Hajimena, Natar.
Mereka menggasak uang tunai senilai total Rp 71 juta dan beberapa barang seperti rokok.
Para perampok melancarkan aksinya pada malam hari.
Para pelaku mengancam Dwiki, pegawai Indomaret, dengan senjata tajam dan senjata api rakitan.
Mereka lalu mengikat tangan dan menutup mulut korban dengan lakban.
"Setelah melakukan aksi perampokan, para pelaku melarikan diri ke Pulau Jawa," kata Syarhan.
Para pelaku saat ini diamankan di Mapolres Lampung Selatan.
Mereka dihadiahi timah panas oleh petugas karena sempat melakukan perlawanan saat hendak diamankan.
Perampok di Lampung Utara
Dengar suara pagar rumah dibuka, Muji Wistoyo (47) kemudian mengintip melalui jendela kamar.
Muji Wistoyo merupakan korban perampokan yang terjadi di Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara, Senin (14/10/2019) sekitar pukul 03.00 WIB.
Dalam peristiwa tersebut, korban kehilangan satu unit mobil Mitsubishi L300 BE 9914 JM warna hitam
Muji mengungkapkan, peristiwa bermula saat ia mendengar pagar rumahnya dibuka orang.
Ia lalu bergegas menuju kamar depan.
Muji pun segera menuju jendela kamar untuk mengintip hal yang terjadi.
“Saya buka gorden kamar. Ada tiga orang yang sudah ada di halaman rumah,” kata Muji saat ditemui di kediamannya, Senin.
Ternyata, hal yang dilakukan Muji diketahui para pelaku.
Seorang pelaku kemudian menghampiri korban.
Pelaku pun menodongkan pistol kepada korban.
Mendapat todongan, pelaku berlari ke luar kamar.
Muji menuju ruang tamu.
“Saya lari ke dalam mondar-mandir sambil berteriak maling,” ujarnya.
Muji mengaku, ia tidak tahu cara para pelaku bisa masuk ke halaman rumahnya.
“Mobil langsung dibawa kabur oleh pelaku menuju jalan raya,” jelasnya.
Aksi perampokan tak cuma disaksikan Muji, tetapi juga tetangganya.
Seorang tetangga korban, Joko mengungkapkan, para perampok diduga membawa mobil saat mendatangi rumah Muji Wistoyo.
Hal itu lantaran Joko melihat satu unit mobil terparkir sekitar 10 meter dari rumah korban.
“Saya nggak lihat pastinya. Sebab, parkir mobilnya ada di seberang jalan rumah,” ujarnya.
Joko mengungkapkan, mobil yang terparkir adalah Toyota Avanza.
Mobil tersebut menghadap ke jalan raya.
Saat mendengar teriakan maling dari korban, Joko pun bergegas keluar rumah.
“Saya keluar rumah hanya pakai celana panjang."
"Tapi saya lihat ada pelaku yang masih berada di halaman rumah Muji."
"Saya lihat dari pancaran sinar, sepertinya pelaku todongkan senpi,” kata dia.
Karena takut, Joko pun masuk ke dalam rumah.
Joko baru sadar ternyata ia juga sempat ditodong senpi oleh seorang pelaku.
“Pelaku memang nggak bicara. Hanya hmm, hmm saja,” ujar dia.
Muji Wistoyo menyebutkan, ada tiga pelaku yang menyatroni rumahnya, Senin (14/10/2019) dini hari.
Bahkan, warga Sukajadi, RT 4 RW 9, Desa Bumi Raya, Kecamatan Abung Selatan itu sempat mengenali ciri-ciri seorang pelaku yang menodongkan senjata api.
“Pelakunya berperawakan kurus, tinggi sekitar 170 cm."
"Yang dua saya tidak begitu jelas,” kata Muji.
Ia harus merelakan mobil pikap Mitsubishi L300 BE 9914 JM warna hitam raib dibawa kabur para pelaku.
Muji menjelaskan, mobil pikapnya memiliki ciri-ciri besi di baknya lebih tebal, dibandingkan mobil pikap pada umumnya.
“Biasanya ukuran 5x5 mm."
"Tapi mobil saya besi baknya ukuran 10x5 mm,” katanya.
Selain itu, kata Muji, terdapat "tanduk" di bawah bumper depan mobil.
Kepolisian sektor Abung Selatan masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pencurian mobil milik Muji.
“Tim sudah kita turunkan untuk kejar pelaku,” kata Kapolsek Abung Selatan, Ajun Komisaris Sukimanto, Senin 14 Oktober 2019.
Pelaku, sebut dia berjumlah tiga orang.
Tetapi, dirinya meminta lebih lanjut untuk menanyakan soal peristiwa kepada kanit reskrim.
“Untuk jelasnya tanya ke kanit Serse,” ujar Dia
Dalam mengantisipasi pencurian kendaraan, khusus mobil boks, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar menggalakkan sistem keamanan lingkungan melalui ronda malam.
Kemudian, di dalam mobil, jika perlu di tambah dengan kunci cadangan.
“Kalau mau lebih aman lagi, ditambah GPS, biar mudah dilacak,” katanya.
Hal yang tidak kalah pentingnya, garasi mobil juga sebaiknya tertutup rapat, diberi gembok.
Aksi perampokan terjadi di Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara, Senin (14/10/2019) sekitar pukul 03.00 WIB.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Menangis Tersedu, Tante Tiara Sujud di Kaki Kapolres Minta Perampok Dibebaskan, https://lampung.tribunnews.com/2019/10/20/menangis-tersedu-tante-tiara-sujud-di-kaki-kapolres-minta-perampok-dibebaskan?page=all.