Kamis, 2 Oktober 2025

Warga Berinisiatif Bangun Kembali Bunker yang Telah Terkubur, Tempat Sembunyi dari Serdadu Jepang

Kedatangan bala tentara Jepang ke pemukiman menciptakan teror tersendiri bagi masyarakat.

Editor: Sugiyarto
TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI
Dung Tang, replika bunker pada perang dunia 2. 

"Konon ini dulu digunakan untuk memenggal kepala tentara Jepang,"katanya

Replika bunker itu tidak lah luas.

Memang, dalam kondisi di bawah ancaman perang, tak mungkin rakyat leluasa membangun bunker besar yang memuat banyak orang.

Memasuki bunker ini serasa masuk ke lorong waktu.

Memori pengunjung langsung dibawa ke masa lalu saat bunker asli masih berfungsi.

Lorong yang sempit membuat kondisi ruangan agak pengap.

Terbayangkan, bagaimana jika ruangan itu berjejalan banyak orang.

Kondisi ini mungkin nyata terjadi saat bunker asli masih aktif digunakan warga dulu.

Saat itu belum ada pengeras suara untuk membagi informasi atau pengumuman penting ke masyarakat.

Padahal, kedatangan serdadu Jepang ke desa harus diketahui semua masyarakat.

Sehingga, penduduk desa bisa bersiap menyelamatkan diri.

Warga tak kurang akal.

Mereka menggunakan Lesung dan Kentongan untuk media pengumuman.

Ada yang mengintai kedatangan tentara Jepang ke desa.

Saat para serdadu masuk ke desa, warga meneruskan informasi itu ke penduduk dengan cara membunyikan Lesung dan Kentongan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved