Kamis, 2 Oktober 2025

Warga Berinisiatif Bangun Kembali Bunker yang Telah Terkubur, Tempat Sembunyi dari Serdadu Jepang

Kedatangan bala tentara Jepang ke pemukiman menciptakan teror tersendiri bagi masyarakat.

Editor: Sugiyarto
TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI
Dung Tang, replika bunker pada perang dunia 2. 

Bunker buatan rakyat itu masih berada setelah Jepang terusir dari bumi pertiwi.

Seiring perjalanan waktu, bangunan itu lantas ditutup untuk pembangunan rumah pemilik lahan.

"Di bawah rumah ini, goa (bunker) aslinya yang dulu dibuat warga untuk sembunyi," kata Sulung Purnomo pemilik rumah di lahan bekas bunker

Kusno dan putranya, Sulung Purnomo belakangan membuat kembali replika bunker itu di lahan belakang rumah.

Mereka melubangi lahan miring di belakang rumah dengan dua pintu untuk masuk dan keluar.

Bangunan itu dibuat leter U dengan lorong utama sepanjang sekitar 10 meter.

Menurut Sulung, tempat persembunyian itu dibuat semirip mungkin dengan aslinya.

Dalam merancang bangunan itu, pihaknya melibatkan saksi hidup yang bisa masih mengingat bentuk bunker dan riwayatnya di masa pendudukan Jepang.

Sulung mengisi lorong dalam bunker itu dengan benda-benda kuno, utamanya yang sezaman dengan pendudukan Jepang di Indonesia.

Benda-benda kuno itu ia kumpulkan dari warga yang sebelumnya menyimpannya di rumah masing-masing.

Ia menata benda itu di dinding-dinding lorong hingga terlihat seperti museum benda kuno.

Ada bermacam perabot rumah tangga tempo dulu, semisal wadah minuman, gerabah, hingga beberapa pedang peninggalan perang dunia kedua.

Di antara benda-benda itu, ada satu yang paling membuat merinding.

Sebuah pedang di era pendudukan Jepang masih utuh terpelihara.

Konon, pedang itu dahulu dipakai rakyat untuk memenggal kepala tentara Jepang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved