Minggu, 5 Oktober 2025

Pernah Jadi Porter hingga Preman, Kini Bagas Suratman Petani Sukses Beromzet Rp 15 Juta Per Hari

Bagas pernah bekerja sebagai porter di bandara, kondektur, hingga menjadi preman. Namun kini dia jadi petani sukses beromzet Rp 15 juta per hari.

Editor: Dewi Agustina
kompas.com/Gulang FA Candra
Bagas Suratman saat mengikuti Roadshow BBC Get Inspired di kampung Universitas Merdeka Malang, Jawa Timur, Kamis (14/2/2019). Kompas.com/GULANG FA CANDRA 

"Tapi, ada juga dari pesantren dan dari kampung," katanya.

Untuk merekrut pekerja, Bagas hanya mengajukan satu syarat, yakni jujur dan mau bekerja keras.

"Hanya itu syarat yang saya berlakukan. Tidak penting dari kalangan mana. Siapa pun boleh bekerja di sini yang penting memenuhi syarat itu," katanya.

Pekerja sedang memilah dan membersihkan sayuran di kompleks kebun sayur Bagas Suratman di Tangerang, Selasa (19/2/2019).
Pekerja sedang memilah dan membersihkan sayuran di kompleks kebun sayur Bagas Suratman di Tangerang, Selasa (19/2/2019). (IST/BAGAS SURATMAN)

Hingga kini Bagas sudah mempekerjakan 20 hingga 25 orang. Ia juga menyediakan mes bagi pekerjanya.

"Mes itu kadang dipakai menginap oleh mereka yang belajar bertani di sini," katanya.

Menginspirasi
Kisah perjuangan Bagas dari kehidupan terpuruk menjadi petani sukses menginspirasi banyak orang, apalagi setelah kisahnya itu muncul di media asal Inggris, BBC.

"Banyak orang yang menghubungi saya, baik melalui WhatsApp maupun media sosial," katanya.

Hampir setiap hari Bagas kerap dihubungi banyak orang, dari mulai ingin belajar bertani, mengajak kerja sama, hingga sekadar kagum.

"Kalau ada yang ingin belajar, saya sangat terbuka. Siapa pun boleh datang," katanya.

Bahkan, saat berada di Malang untuk mengikuti roadshow BBC Get Inspired, Bagas ditemui seorang "fan" hanya ingin mendengar kisah-kisah Bagas.

"Dia tahu saya berada di sini melalui media sosial. Akhirnya, kami bertemu sekadar mengobrol," ujar Bagas.

Lahan kebun sayur siap tanam yang dikelola Bagas Suratman di Tangerang, Banten.
Lahan kebun sayur siap tanam yang dikelola Bagas Suratman di Tangerang, Banten. (IST/BAGAS SURATMAN)

Bagas pun berpesan kepada anak muda untuk semangat berkarya di bidang pertanian.

Ia minta generasi muda untuk melirik pertanian karena merupakan salah satu mata pencarian utama di Indonesia.

"Bertani itu sentral hidup banyak orang. Bayangkan saja kalau petani mogok, nanti orang makan apa," kata Bagas. (Kompas.com/Farid Assifa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Bagas Suratman: Dulu Preman dan Pemabuk, Kini Jadi Petani Sukses"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved