Tangis Ibu Korban Longsor di Jogja Pecah Ketika Sang Anak Berhasil Dievakuasi
Tangis pun pecah usai kedua korban yang terkena longsoran talud di Jlagran RT 1 RW 1 Pringgokusuman berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat.
Lanjutnya, mengetahui hal tersebut, ia bersama suami dan anak pertamanya berlari keluar rumah.
Ketika keluar rumah, ia merasa ada anggota keluarganya yang kurang.
Seketika itu pula ia bersama dengan sang suami kembali masuk ke dalam rumah guna menyelamatkan anak dan orangtuanya yang saat itu berada di dalam kamar.
"Jadi setelah kejadian itu saya lari keluar rumah sama anak saya yang gede. Pas keluar rumah itu rasanya saya masih gendong anak saya, ternyata nggak ada, dan saya balik masuk lagi ke dalam rumah sama suami untuk menyelamatkannya," jelasnya.
Sambungnya, ketika masuk kembali ke dalam rumah, ia mendapati kamar yang ditempati kedua orangtua beserta anak keduanya itu rusak tertimpa material longsoran.
Mengetahui hal tersebut ia bersama dengan suaminya berusaha menolong dan mendobrak pintu kamar tersebut.
Namun hal tersebut tak membuahkan hasil sehingga ia teriak minta tolong kepada warga sekitar.
"Setelah suara gruduk-gruduk memang sempat terdengar suara aduh dari kamar yang ditempati orangtua dan ngaak ada lagi. Sampai dalam rumah, pintu kamar yang ada anak saya sama orangtua nggak bisa dibuka," ungkapnya.
"Pintu kamarnya tak bongkar sama suami, saat itu saya lihat punggung sama tangan ibuk, saya tarik-tarik nggak respon, tak panggil-panggil nggak nyaut. Karena nggak bisa saya tolong-tolong ke tetangga," imbuhnya.
Dwi melanjutkan, sebelum kejadian tragis tersebut memang kedua orangtua dan anaknya tengah berada di kamar yang terkena material longsoran.
Menurutnya, hanya kamar yang ditempati oleh kedua orangtua dan anaknya itu saja yang mengalami kerusakan.
"Posisinya waktu itu anak saya digendong sama neneknya di kamar, bapak tidur tengkurap. Ketiganya di satu kamar itu. Yang kena longsoran hanya satu kamar, sebelah-sebelahnya aman semua," paparnya.
Dikatakannya lagi, ia tak menyangka kejadian tersebut membuatnya kehilangan anggota keluarganya secepat ini.
Ia menceritakan pula, bahwa anak keduanya yang bernama Aurora Tanti Anandito masih sangat belia.
"Nggak nyangka juga saya mas, kok bisa kejadian seperti ini. Anak saya itu lahirnya dulu agak sulit dan harus dioperasi cesar, besok tanggal 6 Desember 2017 itu padahal pas 3 umurnya yang ke 3 bulan," kenangnya sembari meneteskan air mata.