Sabtu, 4 Oktober 2025

Hari Pahlawan

Cerita Soegeng Boedhiarta Pejuang Warga Keturunan Memata-matai Gerak-gerik Belanda

Status kewarganegaraan Soegeng waktu itu masih menginduk orangtuanya, Tiongkok. Namun kecintaannya terhadap tanah kelahiran membuatnya rela mati.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jateng/Khoirul Muzaki
Soegeng Boedhiarto alias Ing Biauw, veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia asal Purwokerto Banyumas. Mantan anggota Pos Rahasia dalam Kota Corp Polisi Militer Djawa (CPMD) yang bertugas sebagai penyadap intelijen. TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKI 

TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO - Ing Biauw, atau biasa dipanggil Soegeng Boedhiarto, Veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) keturunan Tionghoa asal Purwokerto mengaku prihatin dengan karut marut negeri akhir-akhir ini.

Sebagian masyarakat gagal memaknai perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.

Di saat para pahlawan berjuang menyatukan bangsa dalam bingkai negara kesatuan, sebagian generasi kini justru berupaya memecah belah.

Isu Sara kembali mencuat. Masalah pribumi-non pribumi jadi perdebatan yang tak kunjung tuntas.

Ayah kandung Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono ini paling tidak suka dengan pengistilahan semacam itu.

Wajar, sebagai warga keturunan, ia merasa ikut andil dalam perjuangan memperebutkan kemerdekaan Indonesia.

Baca: Penyelundupan Emas ke Jepang Merajalela, Kementerian Keuangan Perketat Peraturan

Istilah itu tak dikenal dalam kamus para pejuang. Pembeda saat itu, bagi dia, bukan berdasar warna kulit atau etnik, melainkan patriot atau pengkhianat, pejuang atau pecundang.

Dan Soegeng memilih jadi barisan pejuang untuk menghapus penjajahan dari bumi pertiwi.

"Tidak ada pribumi-non pribumi, yang ada adalah bangsa Indonesia. Ada yang setia pada negara, ada yang mengkhianati bangsa sendiri untuk mendapat simpati Belanda. Saya paling antipati terhadap pengkhianat bangsa," kata Soegeng saat ditemui di kediamannya di Jalan Bank Purwokerto Banyumas, Jumat (10/11/2017).

Bagi Soegeng, kemerdekaan Indonesia berhasil direngkuh dengan menjunjung keberagaman.

Seluruh elemen rakyat dari Sabang sampai Merauke kala itu berhasil membuang ego primordial dan menyatukan diri untuk melawan penjajah.

Baca: TB Hasanuddin Berharap Pengganti Gatot Nurmantyo Berasal dari TNI AU

Status kewarganegaraan Soegeng waktu itu bahkan masih menginduk orangtuanya, Tiongkok.

Namun kecintaan Soegeng terhadap tanah kelahiran membuatnya rela mati untuk Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved