WNI Disandera Abu Sayyaf
Tugboat Marina 1610 Nekat Berlayar ke Filipina
Informasi diperoleh dari Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banjarmasin, ada kapal yang berlayar ke Filipina.
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Sepuluh Anak Buah Kapal (ABK) Tugboat Brahma 12 yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina baru saja dibebaskan.
Meskipun demikian, bukan berarti jalur pelayaran di Filipina sudah aman. Apalagi masih ada empat ABK Tugboat Christy yang disandera.
Dalam kondisi ketidakpastian, ternyata ada kapal yang berani melayari perairan di Filipina.
Informasi diperoleh dari Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banjarmasin, ada kapal yang berlayar ke Filipina.
Kapal tersebut adalah Tugboat Marina 1610 menarik tongkang muatan BG Marine Power 3039 bermuatan batu bara sebanyak 7.000 metrix ton dari PT Trans Energy Indonesia.
Penelusuran Banjarmasin Post (Tribunnews.com Network), Selasa (3/5/2016) operator kapal itu adalah PT Pelayaran Nasional Bahtera Bestari Shipping.
Namun, kapal tidak melalui jalur timur yang biasa digunakan dan rawan pembajak jika menuju Filipina, tetapi melalui jalur barat Pulau Kalimantan.
Estimasi para pelaut, jika menuju jalur barat diperkirakan sekitar 100 ton bahan bakar atau 100.000 liter. Namun jika itu lewat jalur timur hanya diperlukan sekitar 80.000 liter. Jika lewat jalur timur memerlukan waktu berlayar 11 sampai 12 hari sementara jika jalur barat memerlukan waktu 16 hingga 17 hari.
Kapal ini sudah berlayar sejak dua hari lalu. Kapal ini juga berlayar tanpa pengawalan dari aparat terkait baik TNI maupun Polri.
Seperti kapal yang berlayar pada umumnya, operator Tugboat Marina 1610 dan tongkang BG Marine Power 3039 sudah mendapat surat persetujuan berlayar dan ditandatangani oleh pihak operator dan KSOP dengan materai Rp 6.000.
Kapal tersebut dinakhodai Mujtahid. Adapun surat persetujuan berlayar ditandatangani Direktur Perusahaan PT Pelayaran Nasional Bahtera Bestari Shipping, Selamet Widodo.
Pada surat itu, tertuang kesanggupan nakhoda TB Marina 1610/BG Marine Power 3039 akan berlayar menuju Manila, Filipina melalui jalur barat Pulau Kalimantan.
Rutenya adalah melalui Sabah-Malaysia dan sebelah barat Pulau Palawan. Rute yang disepakati nakhoda kapal tersebut, disebutkan untuk menghindari jalur rawan konflik. Mereka juga dibekali bahan bakar lebih banyak.
Tertera pula dalam surat pernyataan tersebut, apabila terjadi sesuatu hal di dalam perjalanan, pihak PT Pelayaran Bahtera Bestari Shipping akan bertanggung jawab. Namun, untuk kargo atau muatan di atas tongkang menjadi tanggung jawab pemilik barang.
Adanya surat kesepakatan atau persetujuan itu membuat KSOP Banjarmasin tidak bisa menentang atau menghalang-halangi kapal itu untuk berlayar.