Polda Lampung Gulung Tujuh Orang Sindikat Orok untuk Tumbal Pesugihan
Tujuh orang diamankan Polda Lampung. Mereka adalah sindikat orok gadis yang digunakan sebagai tumbal pesugihan.
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Penangkapan Saleh, warga Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, ternyata melibatkan aparat Polda Lampung.
Polda Lampung bekerjasama dengan kepolisian setempat menangkap Saleh, kuli panggul sebuah industri pembuatan kertas tak jauh dari rumahnya. Saleh ditangkap karena diduga terlibat sindikat jual beli orok gadis untuk tumbal pesugihan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, Kombes Zarialdi, mengatakan Saleh kini berada dalam perjalanan menuju Lampung.
Selain Saleh, Polda Lampung menangkap enam orang lainnya diduga terlibat, yakni TH, SU, MS, Armedi, HM, dan JS. “Ada tujuh orang yang kami amankan,” ujar Zarialdi.
Zarialdi membenarkan seorang korban adalah warga Pandeglang, Banten dan warga Lampung. Polisi sudah menyerahkan korban asal Pandeglang ke tempat asalnya.
“Kami menangani yang korbannya asal Lampung saja,” ujar Zarialdi.
Orangtua Korban Mengadu ke Kapolda Lampung
Terkuaknya sindikat jual beli orok gadis untuk tumbal pesugihan di Demak, Jawa Tengah, melibatkan siswi SMK asal Lampung berinisial RR (17).
RR pernah dilaporkan hilang oleh orangtuanya ketika Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin, berkantor tenda di Terminal Rajabasa pekan lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, Kombes Zarialdi, membenarkan RR memang pelajar asal Lampung.
“Sekarang dalam perjalanan dari Jawa Tengah ke Lampung,” ujar Zarialdi saat dihubungi Tribun Lampung pada Selasa (15/3/2016) malam.
RR adalah korban sindikat jual beli orok untuk tumbal pesugihan. RR dibawa ke Jawa Tengah oleh orang bernama Armedi. RR dalam keadaan hamil dua bulan saat itu.
Tim Resmob Jatanras Polda Lampung berhasil menemukan RR (17) di Desa Sambak, Kabupaten Purwodadi, Jawa Tengah. Orangtuanya melaporkan RR hilang pada Kamis (10/3/2016) lalu. Ketika itu orangtuanya melapor ke Kapolda Lampung.
Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, mengatakan usai mendapat laporan orangtua RR, petugas langsung melakukan penyelidikan.