Lagi, Komodo Mati di Tempat Penangkaran di Kebun Binatang Surabaya
- Seekor komodojantan tertua berusia 22 tahun ditemukan tidak bernyawa oleh petugas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS)
“Kalau secara umum bisa sampai 50 tahun, daya tahan tubuh reptil karnivora itu kuat meski tidak semua,” ungkapnya kepada Surya, Senin (25/5/15).
Menurut dia, lingkungan yang mendukung dan makanan yang sehat juga mempengaruhi daya tahan komodo.
Makanan komodo biasanya daging merah segar, dan yang terbaik ialah daging kambing sebab kandungan proteinnya tinggi.
Sekali makan, komodo dewasa bisa mengonsumsi sekitar 5 Kg sampai 6 Kg daging. Cadangan makanan ini dapat mengenyangkannya selama 2 minggu.
Meski demikian, dr liang mengatakan KBS sudah cukup bagus membudidayakan kadal terbesar itu dilihat dari jumlah perkembangbiakannya yang terus bertambah.
KBS menerima 11 ekor komodo pada tahun 2000 yang berperan penting sebagai generasi parenting (F-0) untuk populasi sekarang yang jumlahnya mencapai 80 ekor.
Komodo dalam jumlah itu bervariasi mulai dari f-0 sampai f-3.
Namun tetap saja komodo dengan jumlah yang terus bertambah itu harus dilepas liarkan nantinya.
“Saat ini KBS perlu mempersiapkan lepas liar komodo ke pulau asalnya, karena jumlahnya terus bertambah dan lahan yang ada terbatas. Memang di sana ada sekitar 6 kandang untuk dewasa, isinya disesuaikan kapasitas. Pemisahan berdasar faktor usia,” tambah dr Liang.
Selanjutnya, pihak KBS menyatakan pada 27-28 Mei 2015 akan dilakukan pemasangan microchips pada anakan komodo yang berjumlah 12 ekor.
Selain itu dilakukan penimbangan dan pengukuran badan, hal tersebut dilakukan secara berkala untuk mengontrol kesehatan dan perkembangan seluruh komodo yang dimiliki.