Kamis, 2 Oktober 2025

Jalan Pintas ke Wisata Gunung Kawi Longsor

Kemungkinan, baru besok (hari ini) jalan ini bisa dilewati karena kami akan melakukan kerja bakti kembali besuk secara bergiliran.

zoom-inlihat foto Jalan Pintas ke Wisata Gunung Kawi Longsor
surya/Imam Taufik
KERJA BAKTI- Warga bergotong royong mengembalikan kondisi Desa Sumber Urip, Kecamatan Doko Blitar yang tertutup longsoran tebing, Selasa (25/12/2012). Jalur ini menjadi akses alternatif menuju Wisata Gunung Kawi

Laporan dari Imam Taufiq  wartawan surya

TRIBUNNEWS.COM,BLITAR - Hujan deras yang mengguyur seharian, Senin (24/12) petang, membuat jalan pintas menuju ke arah wisata ritual Gunung Kawi, yang melalui Kecamatan Wlingi-Doko, kembali longsor. Kali ini terjadi di Desa Sumber Urip RT/RW 01, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.

Tebing jalan desa setinggi 50 meter mendadak longsor dan menutup jalan desa yang ada di bawahnya sepanjang 100 meter. Akibatnya, jalan satu-satunya yang menghubungkan ke desa lainya itu tak bisa dilalui karena tertutup gundukan tanah longsor. Untuk memperlancar arus lalu lintas kembali, Selasa (25/12) siang, warga setempat melakukan kerja bakti.

Namun, tanah longsoran itu belum berhasil dibersihkan total sehingga jalan itu masih belum bisa difungsikan.

"Kemungkinan, baru besok (hari ini) jalan ini bisa dilewati karena kami akan melakukan kerja bakti kembali besok secara bergiliran. Saat ini musim liburan panjang. Biasanya, jalan ini ramai dilalui para wisata yang akan ke Gunung Kawi karena merupakan jalan pintas," kata Darmani (40), perangkat desa setempat, Selasa (25/12/2012).

Meski tak ada korban jiwa namun kejadian ini membuat tujuh pemilik rumah yang ada di bibir tebing itu waswas, terutama jika ada hujan susulan seperti kemarin. Sebab, jarak tembok rumah mereka dengan bibir tebing kian dekat apalagi setelah kejadian ini.

Terutama rumah Lukito (46) dan Juwito (60), yang hanya berjarak 6 meter dari bibir tebing yang longsor itu. Sedang rumah warga lainnya, masih berjarak 15 meter, seperti milik Gunawan (42), Suyadi (40), Supari (50), Suradi (65), Waginem (46), dan bangunan Sanggar Pawitan Dharma Puda.

"Kami takut sekali kalau sewaktu-waktu ada hujan deras susulan dan kembali terjadi tanah longsor," ujar Suhanik (37), Istri Lukito.

Haris Susianto, Camat Doko, pihaknya sudah mengusulkan agar rumah yang rawan terkena longsor itu secepatnya diantisipasi oleh Badan Penanggulangan Bencara Daerah (BPBD) Kab Blitar.

"Keinginan kami itu, tujuh rumah yang sudah mepet bibir tebing itu seyogyanya dipindahkan saja dari pada terjadi sesuatu yang tak diingkan. Namun, karena kejadian ini merupakan bencana alam sehingga penanganan berikutnya sudah jadi tanggung jawab BPBD," tegasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved