Sabtu, 4 Oktober 2025

Longsor Melanda Sejumlah Lokasi di Banjarnegara

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menimbulkan bencana longsor di sejumlah lokasi

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Longsor Melanda Sejumlah Lokasi di Banjarnegara
Tanda Awas Longsor

TRIBUNNEWS.COM BANJARNEGARA,- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menimbulkan bencana longsor di sejumlah lokasi. Kondisi geografis Banjarnegara yang wilayah utara dan selatan yang berupa perbukitan/pegunungan menjadikan rawan longsor.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD), Tursiman menjelaskan 60 persen wilayah Banjarnegara rawan longsor. Terutama di daerah atas yang konturnya berbukit-bukit.

Kasi kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Banjarnegara, Freyana Kusuma, mengatakan menurut surat keputusan Bupati, Banjarnegara telah ditetapkan statusnya menjadi siaga darurat.

"Beberapa syarat penetapan status tersebut telah terpenuhi," Kata Freyana.

Syarat tersebut adalah surat pernyataan bupati yang didasarkan hasil kaji cepat dari tinjauan lapangan tim reaksi cepat, surat pernyataan BMKG daam hal ini BMKG Cilacap, kajian geologi dari lembaga berkompeten Dinas ESDM/Geologi kaitannya dengan gerakan tanah, serta laporan dari masyarakat/desa.

Freyana mengatakan untuk cadangan logistik bencana hingga kini masih aman. Ia menambahkan kalau tidak mencukupi akan minta ke propinsi atau pusat.

Salah satu titik terjadinya longsor terdapat di Dusun Slimpet Desa Tlaga Kecamatan Punggelan. Di desa itu, puluhan rumah terancam roboh karena tanah di lokasi tersebut ambles sedalam 50 centimeter dan sepanjang hampir 200 meter.Hal tersebut disampaikan, Teguh selaku PJ Kades Tlaga kepada wartawan, Senin (24/12).

Menurutnya, gerakan tanah dirasakan warga sejak memasuki musim hujan dan mulai terasa akibatnya pada Jum'at (21/12) sekitar pukul 11.00.

"Tanah di dusun Slimpet ambles dan retak sepanjang 200an meter serta mengakibatkan beberapa bangunan retak dan miring," katanya.

Ia menambahkan akibat garakan tanah tersebut, tercatat tujuh rumah milik Rohidi (40), Budi Santoso (35), Sukamto (50), Ripto (30), Amir (28), Marsudin (50) dan Tarsono (35) sudah dikosongkan dan para penghuninya mengungsi dirumah sanak saudara yang lainnya.

"Mereka sangat membutuhkan bantuan sementara berupa logistik bahan makanan, selain itu, rumah mereka juga sudah "diteteli" untuk menghindari kerugian yang lebih besar," katanya.

Selain bantuan bahan makanan, para warga juga sangat berharap dapat direlokasi ketempat yang lebih aman.

Berdasarkan data Babinsa Desa Tlaga Serda Susilo tercatat 24 rumah terancam dan tujuh diantaranya sudah dirobohkan.

"Gerakan tanah terus berlangsung terutama saat atau setelah hujan, dan kami bersama Muspika yang lain memantau perkembangan dilapangan serta selalu mengingatkan warga untuk waspada," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved