Pesawat Bravo Jatuh
Hati-hati Ayah Kalau Terbang
Suasana haru menyelimuti pemakaman pilot Marsma (Purn) Norman T Lubis dan Letkol (Purn) Toni Hartono, di blok B Tempat

Menurutnya, Norman meninggal dalam keadaan bahagia. Sebab ia meninggal saat menjalankan hobinya.
"Papa meninggal saat menjalani hobi, enggak sakit atau apapun," ucapnya.
Soal kecelakaan, menurutnya adalah sebuah risiko dari hobi yang digeluti ayahnya.
"Ini sudah risiko. Dari saya kecil, papa memang sering melakukan penerbangan," jelasnya.
Sementara Nasha punya kesan terakhir bersama sang ayah yang dikenal hangat dengan keluarga itu. Sebelum insiden terjadi, Norman sempat berencana mengajak keluarganya untuk makan siang bersama.
"Tapi Tuhan berkehendak lain," pungkas Nasha.
Kepergian Norman, lanjut Bambang, secara lahiriah meninggalkan duka bagi banyak pihak, khususnya keluarga.
Tapi sebagai insan Tuhan yang bertakwa dan meyakini kekuasaan-Nya, peristiwa ini akan diterima penuh ketakwaan dan keikhlasan.
Disebutkannya, Norman telah mengakhiri masa dharma bhakti bagi negara dengan segala sumbangsihnya selama ini. Bambang mengajak hadirin membulatkan tekad untuk melanjutkan perjuangan almarhum.
Sekitar 40 anggota TNI AU ikut dalam upacara pemakaman. Terlihat hadir juga beberapa anggota Resimen Mahasiswa (Menwa). Sesaat kemudian azan didengungkan dan jenazah dimakamkan. Suasana tangis haru tak terbendung dari keluarga, handai taulan, dan kerabat di lokasi.
Berita Terkait: Pesawat Bravo Jatuh