Film Innocence of Muslims
Gubernur Jabar: Aneh Kalau Umat Islam Tidak Tersinggung
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyatakan secara pribadi dan sebagai gubernur memprotes keras beredarnya film Innocence of Muslims

Laporan Wartawan Tribun Jabar
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyatakan secara pribadi dan sebagai gubernur memprotes keras beredarnya film Innocence of Muslims karya Sam Bacile yang dinilai menghina Nabi Muhammad Saw.
Menurut Heryawan, umat Islam pasti tersinggung dengan kandungan cerita dalam film tersebut.
"Saya kira sebagai umat Islam kita sangat tersinggung. Kalau nggak tersinggung, rasanya aneh. Sebab, seseorang yang kita muliakan kemudian dihina begitu rupa, ya jelas marah dong," kata Heryawan di Aula Pusdai, Bandung, Jumat (14/9/2012).
Meski marah dan tersinggung, Heryawan mengimbau kepada kaum muslimin agar menyalurkan protesnya dengan cara-cara santun dan tidak anarkistis.
Sebab, kata Gubernur, Islam sejatinya adalah agama yang mencintai kedamaian dan rahmat bagi sekalian alam.
Gubernur meminta film kontroversial yang bisa diakses via internet itu agar segera diblokir. Sebab, sangat meresahkan umat Islam. Menurut dia, jika yang menjadi alasan pembuat film itu merupakan kebebasan berekspresi, maka hal ini merupakan suatu kekeliruan.
"Kebebasan berekspresi itu boleh tapi harus menghormati orang lain dong," ujar Gubernur.
Terkait dengan film tersebut, ratusan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jabar menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung.
Mereka mengecam munculnya film Innocence Of Muslims karya Sam Bacile yng dinilai menghina Nabi Muhammad Saw itu.
Aksi damai anggota HTI Jabar yang terdiri dari pria dan wanita ini mendapat pengawalan puluhan aparat kepolisian. Massa membawa poster di antaranya bertulis "Blokir Situs Film yang Menghina Islam", "Hukum Mati Penghina Rasul Saw", dan "Penghina Rasul Saw = Real Terorist".
HTI Jabar geram karena film berdurasi dua jam yang melibatkan 59 aktor dan 45 kru itu dinilai menghina Nabi Muhammad Saw.
"Siapa pun penghina Islam dan Rasulullah Muhammad harus dihukum. Pembuat film itu pantas dihukum mati," kata Humas HTI Jabar Luthfi Afandi disela aksi unjuk rasa, kemarin.
Menurut Luthfi, untuk kesekian kalinya Nabi Muhammad dihina dan dilecehkan. Acap kali penghina Islam dan Muhammad berdalih membuat film sebagai bagian kebebasan berkreasi dan berekspresi.
"Tapi faktanya, kebebasan itu untuk mendeskreditkan dan melecehkan Islam dan Muhammad," kata Luthfi.