Sabtu, 4 Oktober 2025

Pertamina Patra Niaga Tegaskan Etanol sebagai Solusi Rendah Emisi Berstandar Internasional

Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa penggunaan etanol BBM ialah praktik global untuk menekan emisi karbon dan mendukung kualitas udara bersih.

|
Editor: Content Writer
Dok. PERTAMINA
PERTAMINA PATRA NIAGA - BBM campuran etanol mendukung udara lebih bersih dan masa depan energi ramah lingkungan di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM – Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa penggunaan etanol dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan praktik terbaik yang telah diterapkan secara luas di tingkat internasional. Langkah ini sejalan dengan upaya global untuk menurunkan emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, serta mendukung transisi menuju energi yang lebih berkelanjutan (3/10/2025).

Etanol yang berasal dari tanaman seperti tebu atau jagung dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil murni. Dengan mencampurkan etanol ke dalam BBM, emisi gas buang dari kendaraan dapat ditekan, sehingga kualitas udara menjadi lebih baik.

Penggunaan etanol dalam BBM terbukti menjadi standar di banyak negara, diantaranya :

• Amerika Serikat melalui program Renewable Fuel Standard (RFS), telah mewajibkan pencampuran etanol ke dalam bensin dengan kadar umum E10 (10 persen etanol) dan E85 untuk kendaraan fleksibel.

• Brasil menjadi pelopor penggunaan etanol berbasis tebu, dengan implementasi skala nasional hingga mencapai campuran E27 (27 persen etanol) pada bensin, sehingga membuat Brasil dikenal sebagai salah satu negara dengan kendaraan berbahan bakar etanol terbesar di dunia, dan masyarakatnya sudah terbiasa mengisi BBM dengan etanol sejak puluhan tahun lalu.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Pastikan Ketersediaan BBM Aman hingga ke Pelosok Negeri

• Uni Eropa juga mengadopsi campuran etanol dalam BBM melalui kebijakan Renewable Energy Directive (RED II), dengan target bauran energi terbarukan di sektor transportasi. Campuran E10 kini telah menjadi standar di banyak negara Eropa seperti Prancis, Jerman, dan Inggris, sebagai standar untuk mengurangi polusi udara.

• Asia pun mulai mengadopsi kebijakan serupa, dengan India mendorong program etanol blending hingga 20 persen (E20) pada 2030 sebagai bagian dari roadmap menuju transportasi rendah karbon serta mendukung petani tebu.“Penggunaan etanol dalam BBM bukan hal baru, melainkan praktik yang sudah mapan secara global. Implementasi ini terbukti berhasil mengurangi emisi gas buang, menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil murni, serta mendukung peningkatan perekonomian masyarakat lokal melalui pemanfaatan bahan baku pertanian,” ujar Roberth MV Dumatubun Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga.

Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan pemerintah dalam menurunkan emisi karbon sesuai target Net Zero Emission 2060. Pertamina Patra Niaga tidak hanya mengikuti tren global, tetapi juga memperkuat posisi negara Indonesia dalam peta energi berkelanjutan dunia.

Kehadiran BBM dengan campuran etanol menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap mengikuti praktik terbaik internasional demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga: BBM Ramah Lingkungan Tetap Sesuai Standar Pemerintah

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved