Senin, 6 Oktober 2025

Kandungan Etanol 3,5 Persen Bikin Vivo dan BP-AKR Batal Beli Base Fuel dari Pertamina 

Vivo batal membeli base fuel dari Pertamina untuk memasok kebutuhan bahan bakar minyak (BBM)  karena adanya kandungan etanol 3,5 persen.

Editor: Choirul Arifin
FERSIANUS WAKU
BATAL BELI DARI PERTAMINA - SPBU Vivo kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan.PT Vivo Energy Indonesia, pengelola SPBU Vivo di Indonesia, batal membeli base fuel dari Pertamina karena adanya kandungan etanol 3,5 persen. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Vivo Energy Indonesia, pengelola SPBU Vivo di Indonesia, batal membeli base fuel bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina untuk memasok kebutuhan bahan bakar minyak (BBM)  karena adanya kandungan etanol 3,5 persen.

Temuan kandungan etanol 3,5 persen tersebut mengacu pada hasil uji lab atas sampel BBM dari Pertamina yang sediakanya akan dibeli Vivo.

Wakil Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Ahmad Muchtasyar mengatakan, Vivo bersama APR (joint venture antara AKR dan BP) sebelumnya telah melakukan pembicaraan untuk membeli BBM Pertamina. 

Vivo sebelumnya menyatakan sepakat membeli 40.000 barel base fuel pada 26 September 2025. Pertamina kemudian menyiapkan pasokan 100.000 barel khusus untuk kebutuhan SPBU swasta. 

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, keduanya memutuskan untuk tidak melanjutkan kesepakatan.

"Setelah dua SPBU swasta itu berdiskusi kembali dengan kami, Vivo membatalkan untuk melanjutkan (pembelian BBM). Isu yang disampaikan kepada rekan-rekan SPBU ini adalah mengenai konten. Kontennya itu ada kandungan etanol," kata Ahmad Muchtasyar dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Ahmad mengatakan, jika mengacu pada regulasi, penggunaan etanol pada  BBM diperbolehkan. "Etanol itu sampai jumlah tertentu. Kalau tidak salah sampai 20 persen etanol. Nah, sedangkan ada etanol 3,5 persen," kata Ahmad.

Ahmad menjelaskan, hasil pemeriksaan laboratorium pada kargo MT Sakura, kapal tanker yang mengangkut BBM Pertamina sebanyak 100 ribu barel RON 92 tanpa aditif dan pewarna menunjukkan adanya kandungan etanol 3,5 persen.

Kandungan etanol tersebut masih berada dalam batas yang diperbolehkan pemerintah, yakni maksimal 20 persen. Namun, SPBU swasta menilai komposisi tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi produk masing-masing.

“Ini bukan masalah kualitas, masalah konten. Kontennya ini aman bagi karakteristik spesifikasi produk yang masing-masing. Karena ini beda-beda merek, beda spesifikasi. Maunya begini, maunya begitu,” beber Ahmad.

Baca juga: Bos Shell Buka-bukaan hanya Sisa 5 SPBU Mereka yang Jual BBM, Besok Malam Habis

Ahmad menyatakan, tidak menutup kemungkinan negosiasi akan dibuka kembali pada pengiriman kargo berikutnya apabila kandungan produk bisa disesuaikan.

Perwakilan Vivo membenarkan pembatalan pembelian BBM dari Pertamina.

"Memang betul kami sesuai dengan saran dari Pak Menteri, kami telah mengadakan negosiasi dengan Pertamina untuk membeli. Tapi karena ada beberapa hal teknis yang tidak bisa dipenuhi oleh Pertamina sehingga apa yang sudah kami mintakan itu dengan terpaksa dibatalkan," ujar perwakilan VIVO dalam rapat dengan DPR.

Perwakilan Vivo menyatakan, ke depan akan tetap berkoordinasi dengan Pertamina untuk kesempatan berikutnya apabila syarat dipenuhi Pertamina. Mereka juga menyatakan, stok BBM di jaringan SPBU-nya sudah habis di Oktober 2025.

Baca juga: SPBU Swasta Belum Ada yang Sepakat Impor BBM Lewat Pertamina

"Saat ini memang stok kami sudah habis di bulan Oktober ini, jadi tidak ada lagi yang bisa kami jual bahan bakarnya pada akhir bulan Oktober ini," tandasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved