Bukan Saat SD, Krusialnya Tumbuh Kembang Anak Berada di Usia Ini
ECED Indonesia dan Tanoto Foundation ajak semua pihak wujudkan ekosistem PAUD ideal, tidak harus mahal, tapi berkualitas.
Menurutnya, guru PAUD harus mampu mengembangkan aspek sosio-emosional, kognitif, motorik, dan bahasa si anak secara menyenangkan. “Dengan begitu, anak tumbuh sesuai bakat dan minatnya. Tidak usah terpaku biaya. Biaya bisa disesuaikan,” ujarnya.
Bergerak Bersama
Dengan vitalnya PAUD dan banyaknya tantangan yang harus dihadapi, semua pihak diajak bergerak untuk memenuhi hak-hak anak usia dini, terutama dalam aspek pendidikan. Fitriana mengingatkan, periode anak usia 1-5 tahun merupakan masa-masa pesatnya perkembangan otak anak yang tidak akan terulang.
Orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak harus menyadari pentingnya fase ini.
“Kalau tidak dioptimalkan, ini seperti membuang kesempatan 90 persen otak anak untuk berkembang,” tegasnya.
Untuk itu, orang tua harus terus menerus diberi pemahaman tentang pola pengasuhan, stimulasi, dan penyediaan PAUD secara optimal.
“Tidak ada anak usia dini yang demo menuntut haknya. Jadi kita di sekelilingnya terutama orang tua dan pengambil kebijakan yang harus berkolaborasi memastikan hak anak usia dini dan tumbuh kembangnya yang optimal terpenuhi,” tutur Fitriana.
Oleh karena itu, sejak tahun lalu, ECED Indonesia yang turut diinisiasi Tanoto Foundation dibentuk. Di bawah koordinasi Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), gerakanl intas sektor ini mendorong pemenuhan hak-hak anak usia dini, terutama di aspek pendidikan. ECED akan terus mengangkat isu ini dan menggencarkan strategi untuk memberi pemahaman secara lebih luas ke masyarakat.
Langkah ini semata-mata untuk “mengasah” anak-anak Indonesia untuk menjadi generasi terbaik.
“Anak adalah harta paling berharga dan tugas kita memastikan tumbuh kembangnya. Ke depan, tantangannya makin luar biasa. Tapi kita harus terus memberi perhatian anak sejak dalam kandungan, lahir hingga 1.000 hari pertamanya, juga memperkaya stimulasi dan memberikan hak-haknya di rumah, masyarakat, dan dalam pendidikan,” tandas Fasli.
Perbincangan lengkap Fasli Jalal dan Fitriana mengenai Pengembangan Anak Usia Dini dapat ditonton di YouTube berikut
Dirjen PAUD Dasmen: Pendidikan Berkualitas Global Harus Bisa Diakses 52 Juta Siswa Indonesia |
![]() |
---|
Junianto Sesa, Merajut Mimpi Anak di Indonesia Bagian Timur Lewat Bimbel |
![]() |
---|
Konsep Play-based Learning, Anak-anak PAUD Belajar Lewat Bermain untuk Bangun Pondasi Akademik |
![]() |
---|
Menteri Wihaji: Anak-anak PAUD Perlu Diberi Pelajaran tentang Pancasila |
![]() |
---|
Dari Data ke Dampak: Wujudkan Pendidikan yang Mengubah Kehidupan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.