Senin, 29 September 2025

Pieter C Zulkifli: Sektor Pendidikan dan Kesehatan Bukan Persoalan Teknis Belaka

Indonesia dinilai menepikan dua fondasi utama peradaban, yakni pendidikan dan kesehatan di tengah gemuruh politik yang terus menggema

Istimewa
DUA SEKTOR VITAL - Mantan Ketua Komisi III DPR, Pieter C. Zulkifli Simabuea. Dia menyoroti dua sektor vital, pendidikan dan kesehatan yang menurutnya justru belum menjadi prioritas. 

Pieter C Zulkifli: Pendidikan dan Kesehatan Bukan Persoalan Teknis Belaka, Penentu Arah Masa Depan Bangsa

Chaerul Umam/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat hukum dan politik, Pieter C Zulkifli menilai, Indonesia melupakan dua fondasi utama peradaban, yakni pendidikan dan kesehatan di tengah gemuruh politik yang tak kunjung reda. 

Menurut dia, alih-alih memperkuat sistem yang mencerdaskan dan menyehatkan rakyat, negara justru sibuk mempertontonkan retorika tanpa arah.

Menurut Pieter, bangsa yang abai pada kecerdasan dan kesehatan rakyatnya akan terus menjadi penonton dalam panggung global.

Baca juga: Akademisi Ungkap Tantangan Masa Depan Profesi Akuntan di Era Kecerdasan Buatan

Ironisnya, kata dia, saat negara lain berlomba mencetak ilmuwan dan memperluas akses layanan kesehatan, Indonesia malah sibuk berdebat soal subsidi UKT dan pemotongan beasiswa. 

Menurut Pieter, ini bukan sekadar krisis anggaran, tapi krisis visi berbangsa.

"Tiga puluh lima tahun lalu, dunia nyaris tak melirik Tiongkok. Negara ini dianggap tertinggal, miskin, dan terlalu sibuk dengan urusan dalam negerinya. Namun hari ini, Tiongkok berdiri sebagai kekuatan ekonomi dan politik dunia," kata Pieter Zulkifli dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Mantan Ketua Komisi III DPR ini menyatakan ketergantungan global terhadap manufaktur, teknologi, hingga lembaga pendidikan dan kesehatannya menjadi bukti bahwa kebangkitan peradaban bukan mitos jika dibangun dengan visi jangka panjang dan kebijakan yang konsisten.

"Bagaimana dengan Indonesia? Kita memiliki sumber daya alam melimpah, bonus demografi, dan letak geografis strategis. Namun kita belum beranjak jauh," ujarnya.

Menurutnya, sering kali terjebak dalam euforia pertumbuhan tanpa menata fondasi negara yang kokoh.

Dia mengatakan sejarah negara-negara maju selalu dimulai dari dua pilar utama, yaitu pendidikan yang mencerdaskan dan sistem kesehatan yang merata. Tanpa keduanya, pembangunan hanya akan menghasilkan ilusi kemajuan.

Pieter Zulkifli menyatakan Indonesia tidak kekurangan teknologi.

Jaringan 5G telah menjangkau berbagai wilayah, dan masyarakat di pelosok pun kini akrab dengan gawai dan media sosial.

Namun, kemajuan digital ini tidak serta-merta berbanding lurus dengan peningkatan kualitas pendidikan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan