Senin, 29 September 2025

Kronologi Siswa Pukul Wakasek di SMAN 1 Sinjai: Pelaku Dikeluarkan, Korban Alami Trauma

Aksi kekerasan ini bukan hanya melukai fisik korban, tetapi juga melukai wibawa pendidik dan mencoreng nama baik sekolah

Editor: Eko Sutriyanto
kompasiana
ILUSTRASI PENGANIAYAAN - Dunia pendidikan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, diguncang peristiwa memilukan.  Seorang siswa kelas XII berinisial MR (17) tega memukul Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Mauluddin, di ruang Bimbingan Konseling (BK) SMAN 1 Sinjai pada Selasa (16/9/2025) 

TRIBUNNEWS.COM, SINJAI – Dunia pendidikan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, diguncang peristiwa memilukan. 

Seorang siswa kelas XII berinisial MR (17) tega memukul Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Mauluddin, di ruang Bimbingan Konseling (BK) SMAN 1 Sinjai pada Selasa (16/9/2025).

Aksi kekerasan ini bukan hanya melukai fisik korban, tetapi juga melukai wibawa pendidik dan mencoreng nama baik sekolah.

Awalnya, pihak sekolah memanggil MR bersama orangtuanya, Aiptu Rajamuddin, anggota Polri yang bertugas di Polres Sinjai karena perilaku sang siswa yang kerap bermasalah, seperti memilih-milih guru dan tidak menghormati semua pengajar.

Namun, bukannya menyelesaikan masalah dengan dialog, suasana di ruang BK berubah ricuh.

MR tiba-tiba menyerang wakasek Mauluddin dengan cara memiting dan memukul sebanyak lima kali.

Ironisnya, kejadian itu berlangsung di depan ayahnya yang saat itu hadir memenuhi panggilan sekolah.

Baca juga: Sosok Ayah Juna, Perempuan Pelaku Penganiayaan Bocah di Kebayoran Lama, Pacar Ibu Korban

Luka Fisik dan Psikologis

Akibat serangan tersebut, Mauluddin mengalami luka terbuka di hidung hingga berdarah serta lebam di punggung.

Kondisinya belum stabil, sehingga belum bisa kembali mengajar.

Ia telah menjalani visum di RSUD Sinjai dan melaporkan insiden ini ke Polres Sinjai.

“Belum masuk sekolah karena belum stabil kondisinya,” jelas Kepala SMAN 1 Sinjai, Muh Suardi.

Namun, luka yang ditinggalkan bukan hanya di tubuh sang guru.

Peristiwa ini juga menimbulkan trauma psikologis, baik bagi korban maupun bagi siswa lain yang mendengar kabar tersebut.

Reaksi Ayah Pelaku: Bantah Diam, Akui Malu

Aiptu Rajamuddin mengakui dirinya berada di lokasi saat pemukulan terjadi.

Ia membantah membiarkan anaknya, dan mengklaim sempat melerai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan