Bangun Nasionalisme Lewat Pendidikan Pancasila: Pentingnya Implementasi Nilai dalam Pendidikan
Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara dan panduan kehidupan, tetapi juga harus menjadi ruh yang mengaliri seluruh proses pendidikan.
Editor:
Garudea Prabawati
oleh: Tim PPKn Ganesha Operation
TRIBUNNEWS.COM - Di tengah pesatnya perkembangan globalisasi dan teknologi digital, nilai-nilai kebangsaan semakin terpinggirkan.
Fenomena ini terlihat dari menguatnya individualisme, menurunnya semangat gotong royong, dan melemahnya rasa persatuan di kalangan generasi muda.
Krisis identitas nasional semakin nyata ketika sebagian besar peserta didik mulai menjauh dari nilai-nilai luhur bangsa, seperti toleransi, keadilan sosial, dan semangat kebersamaan.
Berbagai pengaruh budaya asing yang berkembang pesat di masyarakat Indonesia, terutama di kalangan generasi muda, turut memperburuk situasi ini.
Banyak dari mereka yang lebih mengenal budaya populer asing daripada budaya lokal Indonesia.
Sebagai contoh, banyak generasi muda yang lebih akrab dengan musik K-Pop dibandingkan dengan musik tradisional Indonesia atau lebih mengenal tarian modern daripada tarian daerah. Hal ini mencerminkan penurunan minat terhadap budaya lokal dan peningkatan ketertarikan terhadap budaya asing.
Dalam konteks tersebut, Pendidikan Pancasila memiliki peran yang sangat penting sebagai garda terdepan dalam membangun dan mengokohkan kembali jati diri bangsa.
Pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila tidak hanya menuntut peserta didik untuk menjadi pribadi yang cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, serta memiliki komitmen kebangsaan yang kokoh.
Pendidikan Karakter yang Berakar pada Pancasila
Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara dan panduan kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi juga harus menjadi ruh yang mengaliri seluruh proses pendidikan nasional. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kelima sila Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan landasan fundamental dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa.
Dalam konteks pendidikan, nilai-nilai Pancasila seharusnya tidak hanya diajarkan sebagai materi hafalan dalam pelajaran Pendidikan Pancasila semata.
Lebih dari itu, Pancasila harus diinternalisasikan secara menyeluruh melalui kegiatan belajar-mengajar yang aktif, kontekstual, dan aplikatif.
Siswa perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas yang menumbuhkan sikap religius, kemanusiaan, persatuan, demokratis, dan keadilan dalam keseharian mereka di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Penguatan nilai-nilai Pancasila sangat penting, terutama pada jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Masa tersebut merupakan fase krusial dalam pembentukan karakter siswa.
Menurut kajian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, nilai dan kebiasaan yang terbentuk pada masa sekolah dasar cenderung menetap dan memengaruhi sikap serta perilaku individu di masa dewasa.
Oleh karena itu, pendidikan karakter yang berakar pada Pancasila harus ditanamkan secara sistematis dan menyatu dalam seluruh mata pelajaran serta kultur sekolah.
Dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi utama dalam pendidikan karakter, sekolah tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara intelektual, tetapi juga membentuk pribadi yang berintegritas, cinta tanah air, serta mampu menjadi agen perubahan positif di tengah masyarakat.
Belajar, Berlatih, dan Bertanding: Membangkitkan Semangat dan Motivasi Belajar
Salah satu permasalahan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila adalah rendahnya minat dan motivasi belajar siswa yang seringkali dianggap tidak menentukan masa depan akademik.
Banyak siswa, bahkan sebagian orang tua, menganggap materi ini bukanlah mata pelajaran utama. Kondisi ini menyebabkan kurangnya perhatian dan komitmen dalam mempelajarinya.
Dalam menghadapi tantangan ini, pemanfaatan media digital menjadi kunci untuk menarik minat siswa. Dalam era pendidikan yang semakin kompetitif dan kompleks, GO (Ganesha Operation) hadir dengan solusi untuk membangkitkan semangat dan motivasi belajar siswa melalui prinsip "Belajar, Berlatih, dan Bertanding".
Filosofi ini tidak hanya menekankan aspek kognitif melalui pembelajaran dan latihan soal, tetapi juga menyentuh ranah afektif dan moral yang sangat penting dalam pendidikan karakter.
Setiap proses pembelajaran secara konsisten mengembangkan soal-soal latihan dan simulasi yang tidak hanya mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), tetapi juga menggugah empati, semangat nasionalisme, dan kesadaran akan kebhinnekaan.
Dengan demikian, siswa terbiasa berpikir kritis sekaligus etis dalam menghadapi permasalahan kehidupan nyata.
Dari Siswa Biasa Menuju Generasi Luar Biasa
Pendidikan Pancasila memainkan peran strategis dalam membentuk karakter siswa, menjadikannya landasan penting untuk mengubah "siswa biasa" menjadi "generasi luar biasa".
Melalui Pendidikan Pancasila, siswa tidak hanya diajarkan pengetahuan tentang negara dan hukum, tetapi juga nilai-nilai moral dan sosial yang esensial dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan Pancasila bukan sekadar mata pelajaran dalam kurikulum, melainkan fondasi utama dalam membangun bangsa yang berkarakter dan beradab.
Ia adalah sumber nilai yang menumbuhkan cinta tanah air, semangat gotong royong, toleransi, dan integritas di dalam diri setiap peserta didik.
Generasi muda Indonesia harus dibentuk untuk tidak hanya unggul dalam kemampuan kognitif, tetapi juga kuat dalam nilai dan karakter.
Kecerdasan intelektual akan membawa seseorang meraih prestasi, namun kecerdasan moral dan spiritual akan membawanya memberi makna bagi orang lain dan bangsanya.
Dengan pendekatan yang tepat, pendidikan Pancasila ini dapat menjadi alat yang efektif untuk membentuk karakter siswa, menjadikan mereka generasi luar biasa yang siap menghadapi tantangan zaman.
Pendidikan karakter melalui PPKn tidak hanya membentuk individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral dan sosial yang tinggi.
GO: Menyongsong Generasi Emas Indonesia
Di usia yang ke-41, GO (Ganesha Operation) mengembangkan potensi dan membangun prestasi dengan formula 3B berbasis teknologi digital, menuju generasi emas Indonesia.
Salah satu inovasi yang ditawarkan GO adalah aplikasi GO Expert, yang memungkinkan siswa untuk belajar, berlatih, dan bertanding kapan saja dan di mana saja. Dengan menggunakan formula 3B—Belajar, Berlatih, dan Bertanding—siswa GO dipersiapkan untuk menghadapi tantangan pendidikan dan meraih nilai terbaik. Puluhan ribu siswa GO telah berhasil lulus ke PTN dan PT Kedinasan, serta masuk ke SMP/SMA favorit dengan menggunakan formula ini.
GO juga telah meraih empat rekor MURI dan berbagai penghargaan lainnya, menjadikannya lembaga pendidikan terbesar dan terbaik di Indonesia dengan prestasi yang luar biasa.
Dengan pendekatan inovatif ini, GO bukan hanya berfokus pada pencapaian akademik semata, tetapi juga pada pembentukan karakter dan integritas moral yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Kesimpulan
Globalisasi dan perkembangan teknologi digital membawa tantangan besar terhadap pemahaman nilai-nilai kebangsaan, terutama di kalangan generasi muda.
Terhadap fenomena tersebut, pendidikan karakter yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila menjadi sangat penting untuk memperkuat jati diri bangsa.
Nilai-nilai Pancasila yang mencakup persatuan, keadilan, kemanusiaan, dan kebersamaan harus diinternalisasikan dalam sistem pendidikan, sehingga dapat membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berintegritas dan mencintai tanah air.
Pendidikan Pancasila harus diterapkan secara kontekstual dan aplikatif dalam kegiatan belajar-mengajar, melibatkan siswa dalam berbagai aktivitas yang menumbuhkan sikap religius, demokratis, dan adil.
Hal ini sangat penting, terutama di jenjang pendidikan dasar dan menengah, di mana karakter siswa mulai terbentuk dan cenderung memengaruhi sikap mereka di masa depan.
Dengan demikian, pendidikan karakter yang berakar pada Pancasila dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang memiliki pemahaman dan rasa tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
Di sisi lain, pemanfaatan teknologi digital dalam pendidikan juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Melalui aplikasi seperti GO Expert, siswa dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan fleksibel, memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan zaman dengan lebih baik.
Oleh karena itu, kombinasi antara pendidikan karakter berbasis Pancasila dan pemanfaatan teknologi digital menjadi langkah strategis untuk menghasilkan generasi muda Indonesia yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki nilai moral yang kokoh dan siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
(Tribunnews.com)
Lembaga Pendidikan Keagamaan di Jawa Timur Dapat Bantuan Sarana dan Prasarana |
![]() |
---|
Belajar Menyuarakan Pendapat ala Siswa Cermat |
![]() |
---|
Kemnaker Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Productivity Specialist Guna Dorong Produktivitas Nasional |
![]() |
---|
Belajar di Bawah Tekanan: Ketika Stres Mengintai Siswa dan Solusi Sederhana yang Sering Diabaikan |
![]() |
---|
Pencegahan Stunting Sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan, Kunci Membangun Generasi Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.