Modern Cancer Hospital Guangzhou Tawarkan Pengobatan Kanker dengan Metode Minimal Invasif
Setelah vakum selama tiga tahun, St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou kembali beroperasi dengan menghadirkan berbagai layanan.
Pengobatan intervensi minimal invasif ini dapat sangat mengurangi efek samping toksik dari obat kemoterapi pada pasien dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
“Untuk intervensi, kami menggunakan sebuah manik kecil yang bisa menghantarkan obat pembunuh kanker atau umum disebut obat kemo. Intervensi ini dilakukan melalui pembuluh darah arteri agar langsung sampai ke pusat tumor. Manik kecil ini berfungsi untuk menyumbat pembuluh darah agar tumor mati dan menyebarkan obat selama 24 jam ke pusat tumor,” jelas Dr. Peng.
Sambutan Positif
Pembukaan kembali Kantor Perwakilan St Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou cabang Jakarta disambut baik oleh banyak pihak, termasuk oleh para pasien yang pernah berobat di rumah sakit tersebut.
Salah satu pasien, Ibu Anny Ibriah, menyambut baik pembukaan tersebut karena dapat menjadi opsi bagi para pasien kanker yang menginginkan pengobatan ke luar negeri.
Ia juga mengenang saat dirinya pertama kali didiagnosis menderita kanker nasofaring stadium 3 pada November 2014.
Baca Juga: Waspadai Gejala Kanker Tiroid, Perempuan 3 Kali Lebih Berisiko
Saat itu, ia dan keluarga mengaku sedih lantaran harus menderita penyakit tersebut. Ia pun merasa putus asa lantaran tak mendapatkan perkembangan baik.
“Di Indonesia banyak, tapi saya ingin pengobatan yang tepat. Suami saya terus melakukan pencarian dan akhirnya menemukan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Tak menunggu lama, kami langsung menuju perwakilan kantor di Jakarta dengan membawa hasil CT scan dan lab,” ujar Ibu Anny.
Setelah berkonsultasi, lanjut Ibu Anny, dirinya pun tak ragu untuk memutuskan St. Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou sebagai tempatnya berobat.
Ia juga menjelaskan bahwa pelayanan dan penanganan yang diberikan RS tersebut sangat baik lantaran membuat pasien merasa tenang.
“Saya berangkat, meski tidak bisa bahasa Mandarin dan Inggris. Untungnya, disediakan penerjemah. Sampai sana, semua kondisi saya semua dicek ulang dan hasilnya cepat sekali. Namun, stadium saya naik jadi 4. Saya down, tapi saya pasrah dan yakin saja,” katanya.
Ibu Anny menambahkan, dirinya mendapatkan penanganan berupa intervensi sebanyak empat kali.
Baca Juga: Cerita Vina Panduwinata Dirikan Yayasan untuk Para Pejuang Kanker
Sumber: Parapuan
Peluang Sembuh Kanker Nasofaring, Asal Cepat Terdeteksi |
![]() |
---|
Mengenal Kanker Nasofaring, Dokter Spesialis Jelaskan Pilihan Pengobatan hingga Harapan Kesembuhan |
![]() |
---|
Gejala Kanker Nasofaring Sering Disangka Flu Biasa, Ini Penjelasan Dokter |
![]() |
---|
Cerita Shantyna Alami Nyeri Punggung, Dikira Biasa Ternyata Kanker Multiple Myeloma |
![]() |
---|
Kaum Pria Berisiko Tinggi Kena Kanker Darah, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.