Atasi Macet, Kota Bangkok Ujicoba Lampu Merah Cerdas Berbasis AI, Bagaimana Cara Kerjanya?
Pemerintah Kota Bangkok menjalin kerjasama dengan Google membuat proyek pengelolaan lalu lintas cerdas berbasis AI dan Google Maps di Kota Bangkok.
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Sudah jadi rahasia umum, Bangkok adalah salah satu kota besar di Asia yang kerap diwarnai kemacetan lalu lintas. Itu membuat para pengguna jalan di Bangkok menghabiskan waktu berjam-jam di jalan karena terjebak macet.
Mencoba mereduksi kemacetan, sejak Februari 2025 Pemerintah Kota Bangkok (BMA) menjalin kerjasama dengan Google membuat proyek pengelolaan lalu lintas cerdas berbasis kecerdasan buatan atau AI dan Google Maps dengan nama Proyek Lampu Hijau di Kota Bangkok.
Kerjasama ini mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan pengaturan waktu lampu lalu lintas, menganalisis data dari 561 persimpangan lampu lalu lintas bersinyal.
Teknologi AI yang ditanamkan mampu menyesuaikan lampu hijau, kuning, dan merah sesuai dengan kondisi lalu lintas waktu nyata.
Sayan Thasanakosol, Direktur Kantor Rekayasa Lalu Lintas BMA, mengatakan, setiap persimpangan memerlukan beberapa pengujian untuk menentukan durasi sinyal yang ideal.
"Kami mengumpulkan data, Google menganalisisnya, dan menyesuaikan sinyal. Sejauh ini, hasil di 55 persimpangan pertama telah meningkatkan arus lalu lintas sebesar 80–90 persen," ujarnya dikutip Bangkok Post, Senin, 8 September 2025.
Ia menegaskan, teknologi AI tidak dapat menggantikan pengawasan manusia, tetapi merupakan alat untuk membuat manajemen lalu lintas lebih cerdas.
"Ini tentang menghilangkan dugaan dalam pengendalian lalu lintas. Setiap persimpangan memiliki ritmenya sendiri, dan AI membantu kami menemukannya," sebutnya.
Pada umumnya, lampu lalu lintas di Kota Bangkok beroperasi dengan dua cara yakni pengaturan waktu tetap, yang mengantisipasi volume lalu lintas dan mode manual, di mana petugas menyesuaikan sinyal sebagai respons terhadap kemacetan.
"AI memungkinkan kami untuk melampaui keduanya," kata Sayan.
"Kami mulai dengan persimpangan di mana lalu lintas bergerak tetapi dapat dioptimalkan. Persimpangan yang paling padat pada jam sibuk muncul kemudian, setelah kami menyempurnakan modelnya," sebutnya.
Wakil Gubernur Wisanu Subsompon, yang mengawasi Proyek Lampu Hijau, yakin pendekatan AI dapat mengubah jalan-jalan kota.
"Banyak persimpangan masih beroperasi dengan jadwal tetap yang tidak merespons lonjakan tiba-tiba."
Baca juga: Purna Jual Mobil Listrik Banyak Dikeluhkan Konsumen Thailand
"Dengan AI, sistem menganalisis lalu lintas secara real-time, menyesuaikan durasi hijau dan merah agar mobil tetap bergerak dan mengurangi waktu diam. Ini juga menurunkan emisi gas rumah kaca dan konsumsi bahan bakar," bebernya.
Kota-kota besar di dunia termasuk Seattle dan Boston hingga Jakarta, Bangalore, Budapest, dan Abu Dhabi bisa meniru menerapkan teknologi di Kota Bangkok ini.
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas di Sekitar Gedung DPR dan Monas Imbas Unjuk Rasa Buruh |
![]() |
---|
Hasil Final China Masters 2025: Jagoan Thailand Ukir Sejarah dan Pertegas Dominasi atas Chen/Toh |
![]() |
---|
Komdigi Dorong Peningkatan Kualitas SDM di Tengah Gempuran Teknologi AI |
![]() |
---|
5 Prompt Gemini AI Photobox Bareng Pasangan yang Unik dan Keren |
![]() |
---|
Jadwal Lengkap Pemain Abroad Timnas Indonesia, Perang Bintang di Belanda dan Thailand |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.