Toyota Mulai Produksi Mobil Listrik Pertamanya di Indonesia pada Desember 2025
Keputusan Toyota untuk memulai produksi EV di Indonesia tidak terlepas dari dua faktor penting yakni meningkatnya dominasi produsen EV asal China
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Untuk pertama kalinya, Toyota Motor Corporation akan memulai produksi mobil listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.
Produksi perdana akan dimulai pada Desember 2025, dengan model SUV EV Toyota bZ4X sebagai kendaraan pertama yang dirakit secara lokal.
Informasi ini dikonfirmasi sumber Tribunnews di Jepang, Jumat (25/7/2025), yang menyebut langkah ini sebagai bagian dari strategi Toyota menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan produsen asal China dan Korea Selatan, khususnya di kawasan Asia Timur dan Tenggara.
"Ini pertama kalinya Toyota memproduksi EV secara lokal di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Ini langkah besar untuk memperkuat posisi Toyota di tengah kompetisi regional," ujarnya.
Keputusan Toyota untuk memulai produksi EV di Indonesia tidak terlepas dari dua faktor penting yakni meningkatnya dominasi produsen EV asal China dan Korea serta dukungan kuat dari pemerintah Indonesia melalui berbagai insentif.
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan sejumlah kebijakan untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik, seperti pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan insentif tambahan untuk kendaraan dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.
Baca juga: Menaker Yassierli Resmikan Bengkel Mobil Listrik, Siap Cetak SDM Unggul untuk Industri Hijau
Kendaraan listrik roda empat dan bus listrik yang memenuhi syarat produksi domestik dapat memperoleh pengurangan pajak yang signifikan.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan peningkatan jumlah stasiun pengisian daya dan pengadaan lokal peralatan pendukung EV, termasuk baterai.
"Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia untuk menjadi pusat produksi EV di kawasan," terang sumber yang sama.
Strategi Toyota: Serba Bisa dan Responsif
Berbeda dengan produsen China dan Korea yang lebih agresif dalam mengembangkan EV murni, Toyota masih mengandalkan strategi multi-pathway.
Artinya, mereka mengembangkan dan memasarkan berbagai jenis kendaraan ramah lingkungan seperti hybrid (HV), plug-in Hybrid (PHV), battery EV (BEV)
Fuel Cell Vehicle (FCV).
Pendekatan ini dianggap lebih fleksibel dalam merespons dinamika kebijakan di berbagai negara, seperti di Amerika Serikat yang kebijakan EV-nya bisa berubah drastis tergantung pergantian pemerintahan.
Namun demikian, para analis menilai Toyota terlalu berhati-hati, yang mengakibatkan mereka tertinggal dari produsen lain dalam kecepatan adopsi dan produksi EV global.
Pasar Indonesia Jadi Medan Uji
Menurut data JETRO Jakarta, penjualan mobil di Indonesia pada 2023 mencapai sekitar 1 juta unit, di mana Toyota menguasai sekitar 33% pasar dengan penjualan sekitar 336.777 unit.
Jika digabungkan dengan produsen Jepang lainnya, pangsa merek Jepang mencapai sekitar 90%.
Suami Istri Asal Bandar Lampung Tewas dalam Insiden Lalu Lintas, Tubuh Korban Terlempar |
![]() |
---|
BYD Juga Kuasai Pasar Mobil Listrik di Malaysia, Jual 20.000 Unit EV |
![]() |
---|
Penjualan Mobil Listrik Xiaomi Tembus 30.000 Unit di Agustus, Jadi Rekor 2 Bulan Berturut-turut |
![]() |
---|
Kemenperin Pastikan Tagih Produsen Mobil Listrik agar Produksi Lokal Mulai 1 Januari 2026 |
![]() |
---|
Permintaan Gaikindo ke Pemerintah: Jangan Korbankan Lapangan Kerja Jika Dorong Transisi ICE ke EV |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.