Senin, 6 Oktober 2025

Investasi Otomotif Indonesia Tembus Rp 174 Triliun 

Dari catatan Kementerian Perindustrian hingga Triwulan I 2025, total investasi kendaraan bermotor di Indonesia tembus Rp 174,31 triliun

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Lita Febriani/Tribunnews.com
INDUSTRI KENDARAAN BERMOTOR - Diskusi Menakar Efektivitas Insentif Otomotif yang diselenggarakan Forum Wartawan Industri (Forwin) di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (19/5/2025). Indonesia memiliki total 105 pabrikan kendaraan bermotor, baik roda empat, roda tiga hingga roda dua. (Tribunnews.com/Lita Febriani). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kiprah industri otomotif Indonesia dimulai sejak tahun 1927 dengan berdirinya pabrik perakitan Chevrolet milik General Motors (GM) di Tanjung Priok, Jakarta.

Hampir 98 tahun industri otomotif Tanah Air terus berputar dengan melibatkan ratusan rantai pasok. Selain itu, hingga saat ini banyak brand-brand baru tertarik untuk masuk ke pasar kendaraan Indonesia.

Dari catatan Kementerian Perindustrian hingga Triwulan I 2025, total investasi kendaraan bermotor di Indonesia tembus Rp 174,31 triliun. Terdiri dari investasi industri mobil Rp 143,91 triliun dan investasi sepeda motor Rp 30,4 triliun.

Baca juga: Pajak Mobil Indonesia Selangit, Avanza di Malaysia Hanya Dipungut Sekitar Rp 1 Jutaan

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian Mahardi Tunggul menjelaskan, sekarang terdapat 105 pabrikan kendaraan bermotor di Indonesia.

"Untuk kendaraan bermotor roda empat kita punya 32 pabrikan, didukung juga oleh 73 pabrikan kendaraan bermotor roda 2 dan roda 3. Secara total investasi untuk roda 4 saat ini mencapai Rp 143 triliun dan untuk yang roda 2 dan roda 3 sebesar Rp 30,4 triliun," tutur Tunggul dalam diskusi Menakar Efektivitas Insentif Otomotif yang diselenggarakan Forum Wartawan Industri (Forwin) di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (19/5/2025).

Meski memiliki industri yang cukup kuat, penjualan mobil di Indonesia dalam kurun waktu dua tahun mengalami perlambatan.

Baca juga: Penjualan Otomotif Turun, Market Share Mitsubishi Naik 8,2 Persen

Pada tahun 2023, penjualan roda empat mencapai 1,39 juta unit, saat tahun 2024 turun ke angka 1,19 juta unit. Sementara penjualan roda 2 dan roda 3 mengalami sedikit kenaikan, di mana 2023 berada di angka 6,81 juta unit dan tahun 2024 penjualannya sebesar 6,33 juta unit.

"Untuk populasi industri kendaraan listrik nasional kita memiliki pabrikan bus listrik 7 perusahaan, mobil listriknya kita ada 9 perusahaan, serta roda dua dan roda tiga ada 63 perusahaan. Total investasi di industri perakitan kendaraan listrik adalah Rp 5,63 triliun," ungkap Tunggul.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved