Ada Pemberian Insentif, Raksasa Otomotif China Tertarik Investasi Pembuatan Mobil Hybrid di Thailand
Dewan Investasi Thailand atau Board of Investment (BOI) pada akhir Juli lalu mengumumkan penurunan pajak cukai khusus kendaraan hybrid.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Raksasa otomotif China SAIC Motor tertarik berinvestasi di Thailand untuk memproduksi mobil hybrid, setelah negara tersebut memastikan pemberian insentif bagi produsen yang memproduksi HEV secara lokal di sana.
Melalui perusahaan patungan Tiongkok-Thailand SAIC Motor-CP, automaker tersebut mengumumkan rencana untuk memproduksi Hybrid Electric Vehicle (HEV) berbendera MG di Chon Buri pada tahun 2025.
"Kami sedang mempertimbangkan anggaran investasi untuk proyek produksi HEV yang akan segera diselesaikan," tutur Wakil Presiden MG Sales Thailand Pongsak Lertruedeewattanavong dikutip dari Bangkok Post.
Baca juga: Batal Diberikan Era Jokowi, Kajian Insentif Mobil Hybrid Akan Dilanjut ke Era Prabowo
Dewan Investasi Thailand atau Board of Investment (BOI) pada akhir Juli lalu mengumumkan penurunan pajak cukai khusus kendaraan hybrid dari tahun 2028-2032.
Insentif ini hanya akan berlaku bagi produsen roda empat yang mau berinvestasi setidaknya 3 miliar baht dalam empat tahun ke depan untuk memproduksi HEV secara lokal.
MG akan mulai mengimpor mobil terlebih dahulu dari Tiongkok, kemudian memproduksinya secara lokal saat produsen berhasil memenuhi 40 persen kandungan komponen lokal.
Sebagai informasi, penjual mobil hybrid di Thailand tumbuh signifikan selama paruh pertama tahun ini. Dari Januari hingga Juni, penjualan hybrid melonjak sebesar 69,6 persen dibandingkan tahun lalu.
Pabrik MG di Chon Buri memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 100.000 mobil, termasuk kendaraan listrik baterai dan mobil bertenaga mesin pembakaran internal.
Selain MG, perusahaan otomotif yang juga tertarik dengan insentif yang ditawarkan pemerintah Thailand adalah Nissan Motor.
Produsen mobil Jepang Nissan Motor Thailand menyampaikan pihaknya juga berencana untuk fokus pada pembuatan HEV di pabriknya di Samut Prakan.
Kaji China Grey Zone Strategy, Hasanuddin Wahid Harap Indonesia Lebih Siap Jaga Kedaulatan di LCS |
![]() |
---|
Sorotan Hasil 16 Besar China Masters 2025: Unggulan Berguguran, Jojo Ikut Rombongan |
![]() |
---|
Kepala BGN Dadan Mendadak Ditelepon Prabowo, Tanya Isu Ompreng MBG Diduga Mengandung Minyak Babi |
![]() |
---|
Trump Perpanjang Batas Waktu Penutupan TikTok Lagi, AS-Cina Capai Kesepakatan Kerangka Baru |
![]() |
---|
Sosok Gadis Sukabumi Korban TPPO di China, Ibu hanya Buruh Pabrik dan Diminta Tebusan Rp200 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.