Tren Harga Mobil Listrik Global Turun, Faisal Basri Sebut Harga EV di Indonesia Malah Kian Melambung
Ekonom Senior Faisal Basri mengatakan, saat ini harga mobil listrik di global tengah mengalami tren penurunan.
Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa pembeli mobil listrik adalah kalangan orang kaya. Maka kebijakan subsidi ini dinilai tak perlu.
Ada juga yang menilai subsidi ini hanya akan menguntungkan pejabat yang juga pengusaha Electric Vehicle (EV).
"Kalau kita lihat lebih detail lagi, top 3 analisis ini perbincangan ini seputar mobil listrik itu adalah negatif atau kritik. Ketiga ini punya kesamaan," papar Wahyu.
"Alasan pertama, pembeli mobil listrik tak butuh subsidi. Kedua, subsidi seharusnya menyasar hajat hidup orang banyak. Dan ketiga, subsidi mobil listrik hanya untungkan pejabat dan pengusaha," lanjutnya.
Namun, dalam riset yang dilakukan Continuum, terdapat pula masyarakat yang menyetujui kebijakan tersebut.
Alasannya, kebijakan subsidi kendaraan listrik akan mampu mengurangi polusi.
Tak hanya itu, subsidi mobil listrik digadang-gadang dapat menggenjot kinerja industri di dalam negeri.
Sebagai informasi, analisis big data ini dilakukan berdasarkan pendapat melalui analisis data yang dilakukan dari media sosial khususnya Twitter.
Sampel pendapat warganet ini diambil mulai 8-12 Mei 2023, dan terkumpul 18.921 pembicaraan atau Tweet.
"Kenapa Twitter, karena Twitter itu adalah merupakan platform yang representatif untuk menangkap aspirasi, kritik, atau masukan masyarakat kaitannya isu sosial atau policy dari pemerintah," pungkas Wahyu.
Anies Baswedan Sindir Subsidi Mobil Listrik
Bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menyindir soal subsidi mobil listrik yang diberikan pemerintah saat ini tidak mengurangi masalah polusi udara.
"Solusi menghadapi masalah lingkungan hidup, apalagi soal polusi udara bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listriknya adalah mereka-mereka yang tidak membutuhkan subsidi," tutur Anies dikutip dari video KompasTV, Senin (8/5/2023).
Ia mengklaim, emisi perkapita per-kilometer yang dikeluarkan mobil listrik masih lebih besar dibandingkan dengan bus Berbahan Bakar Minyak (BBM).
"Emisi karbon mobil listrik perkapita per-kilometer sesungguhnya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak. Kenapa itu bisa terjadi? Karena bus memuat orang banyak, sementara mobil memuat orang sedikit," jelas Anies.
Pertumbuhan Kendaraan Listrik Harus Didukung Penguatan Ekosistem dari Hulu ke Hilir |
![]() |
---|
Reshuffle Kabinet, Menteri Keuangan Sri Mulyani Diganti Ketua LPS Purbaya, Ini Kata INDEF |
![]() |
---|
Chile Tertarik Impor Mobil Listrik dari Indonesia Lewat Perjanjian Dagang IC-CEPA |
![]() |
---|
Purna Jual Mobil Listrik Banyak Dikeluhkan Konsumen Thailand |
![]() |
---|
Demonstrasi Besar di Indonesia Disebut Jadi Tanda Chilean Paradox, Apa Itu? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.