Wawancara Eksklusif
VIDEO WAWANCARA EKSKLUSIF Menteri Yandri Mengaku Nangis Ada 4 Warga Desa Tersangka Perambah Hutan
"Yang total dalam 100 persen masuk kawasan hutan, itu hampir 3.000 desa. Yang beririsan dengan hutan, ada 20.000 desa," jelas Menteri Yandri
Data yang ia pegang menunjukkan 3.000 desa di Indonesia yang yang seluruh wilayahnya masuk ke dalam kawasan hutan akibat penetapan sepihak.
Bukan itu saja, 20.000 desa lain yang wilayahnya beririsan dengan kawasan hutan.
"Yang total dalam 100 persen masuk kawasan hutan, itu hampir 3.000 desa. Yang beririsan dengan hutan, ada 20.000 desa," jelasnya.
Menurut Yandri, kondisi ini menimbulkan persoalan serius, karena ribuan fasilitas publik ikut terseret status kawasan hutan, sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum bagi masyarakat.

Kasus Desa Dilelang
Yandri juga menyinggung persoalan lain di Kabupaten Bogor, dimana tanah seluas lebih dari 800 hektar di dua desa dilelang sebagai aset sitaan dari kasus lama perbankan tahun 1980-an.
“Warga menyampaikan, mereka tidak pernah memberikan kuasa, tidak pernah menjual, tidak pernah menerima duit. Artinya ada hal yang tidak benar,” jelas Yandri.
Menurut Yandri, negara harus hadir membela masyarakat desa.
Ia berencana membawa persoalan ini ke Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung untuk mencari solusi terbaik.
“Yang lebih penting adalah kenyamanan warga. Desa tidak boleh jadi korban kebijakan yang keliru,” katanya.
Desa Jadi Produsen Pangan
Di sisi lain, ia menekankan pentingnya desa menjadi pusat produksi pangan, terutama untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Melalui Koperasi Desa Merah Putih, desa-desa diharapkan bisa menjadi produsen beras, telur, ikan, hingga sayur-mayur, bukan sekadar penonton.
“Jangan sampai desa hanya jadi penonton. Kalau MBG butuh ribuan telur, sayur, dan ikan setiap hari, mestinya desa yang menyuplai. Dengan begitu, ekonomi desa bergerak dan masyarakat sejahtera,” jelas Yandri.(*/Malau)
Saksikan wawancara eksklusif lengkapnya hanya di kanal YouTube Tribunnews.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.