Senin, 6 Oktober 2025

Prabowo Tegas Berantas Tambang Ilegal, Teknologi Jadi Kunci Masa Depan Industri

Pernyataan tegas Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas tambang ilegal mendapatkan respons positif.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
Kolase Sekretarian Presiden
TAMBANG ILEGAL - Presiden Prabowo Subianto, menegaskan penyelundupan timah ilegal di Bangka Belitung telah merugikan negara hingga puluhan triliun rupiah dalam dua tahun terakhir. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan tegas Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas tambang ilegal, termasuk praktik penambangan timah ilegal di Bangka Belitung, menandai babak baru dalam tata kelola sektor pertambangan nasional.

Di tengah upaya penegakan hukum, industri tambang Indonesia juga bergerak ke arah yang lebih modern dan berkelanjutan melalui inovasi teknologi.

Dari kecerdasan buatan hingga sistem kontrol cerdas pada alat berat, transformasi digital menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan daya saing global.

Upaya mempercepat transformasi teknologi dan alat pertambangan penting dilakukan mengingat Indonesia memang menjadi primadona dan mempunyai pasar yang luar biasa.

"Pasar Indonesia memiliki potensi luar biasa," kata President of Zoomlion Indonesia, Aaron Yan, pada Kamis (2/10/2025).

Sektor pertambangan Indonesia menjadi primadona karena sejumlah faktor strategis dan ekonomi yang menjadikannya tulang punggung pembangunan nasional dan daya tarik investasi global.

Dalam 10 tahun terakhir, sektor pertambangan menyumbang sekitar Rp1.800 triliun ke Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Menempati posisi kedua tertinggi dalam ekspor nonmigas, menyumbang 18,22 persen dari total ekspor Indonesia pada Januari–Agustus 2024.

Indonesia memiliki cadangan mineral strategis seperti nikel, tembaga, emas, dan batu bara yang sangat besar dan belum sepenuhnya tereksplorasi.

Batu bara masih menjadi komoditas unggulan, dengan ekspor hampir 600 juta metrik ton per tahun. Harga batu bara jauh lebih murah dibandingkan energi lain, hanya sekitar US$ 3–4 sen per kWh, sementara geothermal bisa mencapai US$ 12 sen.

Era digital dan kecerdasan buatan (AI) mendorong kebutuhan energi besar, yang masih sangat bergantung pada sektor pertambangan.

Untuk itu, kata Aaron Yan, perlu inovasi teknologi yang mendorong akselerasi industri pertambangan nasional.

Di tengah tuntutan global akan efisiensi, keberlanjutan, dan daya saing industri, sektor pertambangan nasional mulai bertransformasi melalui inovasi teknologi.

Dari otomatisasi alat berat hingga pemanfaatan kecerdasan buatan dalam eksplorasi sumber daya, teknologi menjadi katalis utama dalam mendorong akselerasi produktivitas, keselamatan kerja, dan pelestarian lingkungan.

Langkah ini bukan sekadar adaptasi, melainkan strategi vital untuk memastikan industri tambang Indonesia tetap relevan dan unggul di era digital.

"Sebagai salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara, industri pertambangan Indonesia terus berkembang pesat seiring meningkatnya permintaan peralatan canggih," kata dia.

Selain produk, kata dia, dibangun ekosistem dan memperluas jaringan dalam riset dan pengembangan teknologi agar produk kami

"Semakin relevan dengan kebutuhan industri nasional,” kata dia.

Masa depan pertambangan Indonesia tak hanya soal penertiban, tapi juga tentang bagaimana teknologi menjadi solusi strategis menuju industri yang bersih, produktif, dan relevan.

Meski tantangan seperti tambang ilegal dan isu keberlanjutan masih ada, inovasi dan kebijakan yang tepat dapat menjaga posisi sektor ini sebagai motor pertumbuhan nasional.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyebut, telah menutup 1.000 penambangan timah ilegal di Bangka Belitung (Babel).

Informasi ini Prabowo ungkapkan saat menyinggung problem korupsi dan kebocoran kekayaan negara, di acara Penutupan Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025).

Menurut Prabowo, kebocoran kekayaan negara itu tidak terlepas dari kelengahan elite.

“Sebagai contoh di Bangka Belitung yang untuk cukup lama menjadi pusat tambang timah terkemuka di dunia, terdapat 1.000 tambang ilegal. 1.000 tambang ilegal,” ujar Prabowo, Senin. 

Menangani problem tersebut, pada 1 September kemarin, pihaknya telah memerintahkan TNI, Polri, dan Bea Cukai untuk menggelar operasi besar-besaran di Bangka Belitung.

Operasi itu menutup 80 persen operasi penambangan dan peleburan timah ilegal yang diselundupkan setiap tahun.

“Menutup yang selama ini hampir 80 persen hasil timah tiap tahun diselundupkan, 80 persen, timah kita,” kata Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengungkapkan, penyelundupan timah dilakukan dengan berbagai modus, salah satunya menggunakan kapal feri.

“Sekarang kita tutup, tidak bisa keluar, sampan pun tidak bisa keluar,” tutur Prabowo.

Menurut Prabowo, dengan operasi di Bangka Belitung itu, sepanjang September hingga Desember 2025, pemerintah bisa menyelamatkan Rp 22 triliun.

Baca juga: Menyusul Pidato Presiden Prabowo, Kejaksaan Agung Didesak Segera Berantas Ribuan Tambang Ilegal

“Tahun depan kita perkirakan kita bisa selamatkan Rp 45 triliun dari 2 pulau ini saja,” kata dia. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved