Senin, 29 September 2025

Klarifikasi RSUP Ngoerah soal Kematian WNA Australia: Jantung Diambil untuk Autopsi, Bukan Dicuri

Kematian Byron Haddow ramai disorot karena diisukan ada praktek pencurian organ di Bali. Pihak rumah sakit langsung klarifikasi

Editor: Sri Juliati
Yohanes Valdi Seriang Ginta
WNA AUSTRALIA TEWAS - Direktur Medik dan keperawatan RSUP Prof Ngoerah, dr. I Made Darmajaya, bersama Kepala instalasi Forensik RS Ngoerah dr Kunthi Yulianti, S,p.F, dan dr. Nola Margareth Gunawan dalam konferensi pers di aula RSUP Prof Ngeorah pada Rabu (24/9/2025). KOMPAS.com/ Yohanes Valdi Seriang Ginta 

Kini, jantung milik Byron James sudah dikembalikan ke Australia menyusul laporan autopsi atau visum et repertum.

"Repatriasi atau pengembalian jantung yang bersangkutan dilakukan setelah tubuh yang bersangkutan diterbangkan kembali ke Australia karena memang perlu proses lama pemeriksaan kita."

"Jadi jenazah beliau dipulangkan duluan, setelah ada pemeriksaan jantungnya komplit dan selesai baru disusulkan pemulangan jantungnya," urai dr. Darmajaya.

Hal inilah yang membuat pemulangan jenazah Byron Haddow tanpa jantung agar pemeriksaan patologi lengkap. 

Darmajaya pun membantah adanya isu pencurian organ atau penahanan jantung.

"Saya tegaskan, saya mewakili rumah sakit Prof. Ngoerah bahwa isu pencurian organ yang beredar adalah tidak benar dan tidak terjadi pada pelaksanaan otopsi almarhum Byron James," tegas Darmajaya.

Lebih lanjut, ia menegaskan rumah sakit Prof Ngoerah tak pernah memiliki riwayat pencurian organ.

"Kepentingannya apa, kami juga tidak mengadakan pelayanan transplantasi jantung sampai sekarang."

"Jadi murni ini sesuai SOP. Tidak semua SOP itu bisa dilihat semuanya karena itu dokumen-dokumen internal kecuali ada perintah dari pengadilan atau lainnya. Kami jamin semua yang kami kerjakan sesuai dengan SOP kami," jelas Darmajaya.

Keluarga Sudah Diberi Pengertian

Dokter Kunthi Yulianti, Sp.F selaku Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Prof. Ngoerah menambahkan, sejak awal pihak keluarga dan pihak konsulat sudah diberikan penjelasan mengenai masalah ini.

Keluarga korban juga memahami adanya keterlambatan pemulangan organ dalam Byron guna autopsi lebih lanjut.

"Dan kami juga sudah memberikan penjelasan kepada keluarga, bahkan tidak hanya dengan keluarga tetapi dengan konsulat."

"Waktu itu sudah dijelaskan dan keluarga sudah bisa mengerti, memahami dan kemudian konsulat juga sudah mengerti, memahami dan membantu kami untuk menjembatani permasalahan tersebut,” jelas dr. Kunthi.

Jika pemeriksaan selesai, jantung Byron akan segera dipulangkan ke pihak keluarga.

Dalam hal ini proses pengembalian organ jantung dilakukan oleh pihak ketiga yang dari awal mengurus pemulangan jenazah.

Keluarga Tak Terima

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan