Cak Imin Pastikan Program Tetap Berjalan Meski Korban Keracunan MBG Terus Bertambah
Cak Imin menyebut program Makan Bergizi Gratis atau MBG akan terus berjalan meski korban keracunan terus bertambah.
Penulis:
Ika Wahyuningsih
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut program Makan Bergizi Gratis atau MBG akan terus berjalan meski korban keracunan terus bertambah.
MBG adalah program pemerintah untuk menyediakan makanan sehat secara gratis kepada anak-anak sekolah, dengan tujuan utama meningkatkan gizi, mengurangi stunting, dan membangun generasi sehat dan cerdas.
Menurut pihak Istana, total jumlah korban keracunan MBG mencapai lebih dari 5.000 siswa. Data tersebut mengutip dari BGN, Kementerian Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) per 10 September 2025, Kamis (25/9/2025).
Sementara, data berbeda justru diungkap BGN yang datanya turut dikutip oleh Kepala Staf Kepresidenan, M Qodari. Pasalnya, Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan total ada 4.711 kasus keracunan MBG.
Temuan berbeda juga disampaikan oleh Cisdi, Organisasi nonprofit yang fokus di penguatan sektor kesehatan lewat berbagai intervensi baik di lapangan atau advokasi.
Menurut Cisdi, total keracunan MBG dari pertama kali peluncuran yakni 6 Januari 2025 hingga 19 September 2025 mencapai 5.626 kasus.
Angka tersebut berdasarkan pemantauan pemberitaan dan informasi resmi dari perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) di berbagai daerah.
Lalu, kasus keracunan MBG juga ditemukan oleh Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI). Berdasarkan data per 21 September 2025 lalu, ada 6.452 kasus.
Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, mengungkapkan terjadi lonjakan kasus MBG di mana pada 14 September 2025, keracunan mencapai 5.360 kasus. Sehingga, hanya dalam waktu sepekan, ada kenaikan kasus keracunan hingga lebih dari 1.000 kasus.
Meski demikian, menurut Cak Imin, program MBG akan tetap berjalan.
Baca juga: YLKI Desak MBG Disetop Sementara Buntut Keracunan Massal: Evaluasi Menyeluruh!
Bahkan belum ada rencana penghentian pelaksanaan MBG sampai saat ini.
"Tidak ada, tidak ada rencana penyetopan. Saya belum mendengar," ungkapnya, Rabu (24/9/2025).
Ia menjelaskan, permasalahan yang ditemui soal pelaksanaan program MBG seharusnya dijadikan bahan evaluasi.
"Tentu semua jenis kejadian harus dijadikan bahan evaluasi. Yang kena keracunan, yang sistemnya lamban, yang berbagai hal harus dijadikan pembenahan."
"Tentu saya minta kepada BGN untuk benar-benar menuntaskan problem-problem yang nyata-nyata ada. Nanti kita tunggu," lanjut dia.
Sumber: TribunSolo.com
2 Kasus Siswa Diduga Keracunan MBG di Jakarta, Alami Sejumlah Gejala, Tanggapan Gubernur Pramono |
![]() |
---|
Oknum Guru Diduga Lecehkan Siswi SMK Pasundan 2 Bandung, Alumni Gelar Aksi di Sekolah |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 12 Halaman 92, 93, 94, 95, 96 Unit 2 Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Siswa SD di Pulogebang Jaktim Muntah Usai Santap MBG, Kepala SPPG Sebut Karena Aroma Kol |
![]() |
---|
Presiden Iran Masoud Pezeshkian di PBB: Teheran Tak Akan Pernah Buat Bom Nuklir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.