Sabtu, 4 Oktober 2025

Reshuffle Kabinet

Rocky Gerung Sebut Presiden Prabowo Ngaco Angkat Qodari Jadi Kepala KSP, Mahfud MD Kode Setuju

Rocky Gerung sebut keputusan Prabowo Subianto menunjuk Qodari sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan RI (KSP) adalah hal ngaco.

Tangkap layar YouTube Mahfud MD Official
ROCKY GERUNG - Pengamat politik Rocky Gerung sebut keputusan Presiden Prabowo mengangkat Qodari jadi KSP adalah hal nagco, Mahfud MD kode setuju dalam siniar pribadinya yang tayang 23 September 2025 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik sekaligus mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI), Rocky Gerung, sebut keputusan Prabowo Subianto menunjuk Qodari sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan RI (KSP) adalah hal ngaco.

Dalam reshuffle Kabinet Merah Putih Jilid III, M Qodari resmi dilantik menjadi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (17/9/2025). 

Qodari menggantikan Letjen (Purn) TNI AM Putranto, dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala KSP.

Ngaco merupakan bahasa tidak baku untuk menggambarkan ketidak jelasan atau tidak masuk akal.

Rocky Gerung pun mengungkap alasan keputusan Presiden ke-8 RI tersebut disebut ngaco.

Pria berusia 66 tahun itu menyebut Qodari adalah duri di pemerintahan dan duri bagi masyarakat sipil.

"Pak Prabowo ingin meng-address tuntutan publik itu. Tapi addess-nya juga ngaco karena ngangkat Qodari," ungkap Rocky Gerung, dikutip dari YouTube Mahfud MD pada 23 September 2025.

"Jadi Qodari jadi duri pada daging, bukan hanya pada Prabowo, tapi pada masyarakat sipil," lanjutnya.

Qodari merupakan sosok pencetus tiga periode di akhir masa jabatan Jokowi.

Ide tersebut bak mencederai demokrasi di Indonesia yang sudah memiliki aturan dengan maksimal Presiden hanya menjabat dalam tiga periode.

Baca juga: Gen Z Semakin Kritis, Prabowo Rombak Kabinet Demi Formasi Ideal

"Qodari yang mengusulkan supaya Prabowo tiga periode, artinya Prabowo pakai Qodari supaya dia tiga periode juga?" jelas Rocky Gerung.

Hal itu membuat Rocky Gerung menyebut Prabowo Subianto salah jalan mengangkat Qodari sebagai KSP setelah masyarakat turun ke jalanan karena mempertanyakan demokrasi di Indonesia.

"Jadi kita mesti kasih kritik juga bahwa reaksi Prabowo dengan mengangkat Qodari itu reaksi yang buruk. Dengan kata lain, berarti Prabowo tidak pernah pelajari geneologi atau prestasi antidemokrasi dari Qodari. Ini publik akhirnya punya persepsi semacam itu," jelas pria lulusan Universitas Indonesia tersebut.

"Udah bagus bereaksi reshuffle pertama, sekarang reshuffle kedua dia tidak sempat memikirkan apa tuntutan publik," jelas Rocky Gerung.

"Jadi refleksi dia terhalang oleh keinginan dia untuk langsung meng-address kepentingan publik tuh. Dan address itu justru menimbulkan sensasi negatif."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved