Kementerian BUMN Jadi Badan usai Ditinggal Erick Thohir: Diprediksi Sejak Awal Prabowo Jadi Presiden
Serba-serbi tentang kemungkinan Kementerian BUMN turun status menjadi badan jelang satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Kursi Menteri BUMN RI sempat kosong dua hari, hingga akhirnya Prabowo menunjuk Wakil Menteri BUMN RI Dony Oskaria menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Menteri BUMN RI pada Jumat (19/9/2025).
Nasib ASN Kementerian BUMN Jika Nanti Turun Kasta Jadi 'Badan'
Perubahan status jika Kementerian BUMN dihapus dan diganti menjadi 'badan' tentu menimbulkan pertanyaan mengenai nasib para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdinas di kementerian tersebut.
Mensesneg RI Prasetyo Hadi pun menyatakan bahwa nasib para ASN Kementerian BUMN akan dipikirkan dalam waktu ke depan.
“Kalau ada konsekuensi atau implikasi terhadap contoh tadi, yang disebutnya sekarang yang sudah berdinas di kementerian BUMN, itu bagian dari yang kita pikirkan nanti,” ujar Prasetyo, Selasa (23/9/2025).
Sudah Diprediksi Sejak Awal Prabowo Jadi Presiden
Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas), Anggawira telah mengungkap prediksi bahwa Kementerian BUMN akan berubah menjadi badan saat awal Prabowo Subianto terpilih sebagai Presiden RI ke-8.
Menurut Anggawira, nantinya setiap BUMN langsung dihubungkan dengan kementerian terkait.
"Ya [akan ada Badan BUMN, red]. Sebenarnya roadmap-nya untuk bikin superholding dan itu nanti [setiap BUMN, red] akan di-grouping dengan kementerian teknis yang ada, supaya nyambung," ucap Anggawira dalam diskusi Polemik Trijaya di Jakarta Sabtu (28/9/2024).
Anggawira mengungkap ada faktor yang memicu urgensi transformasi Kementerian BUMN menjadi Badan BUMN.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) itu, terkadang Kementerian BUMN justru menghambat birokrasi di dalam BUMN itu sendiri.
Ia menambahkan, koordinasi perusahaan BUMN dengan kementerian terkadang tidak sinkron.
Namun, saat itu, kepastian soal transformasi Kementerian BUMN ini masih menunggu pelantikan Presiden RI dan Wakil Presiden RI yang terpilih di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
"Firm-nya tunggu nantilah 20 Oktober, ini diskursus yang ada. Saya kan pernah jadi komisaris utama BUMN, kadang-kadang menghambat birokrasi juga Kementerian BUMN," imbuhnya.
Anggawira juga sempat mengungkap sosok yang dinilai tepat untuk memimpin Badan BUMN, yakni orang yang matang dan profesional, demi meminimalisir intervensi yang berpotensi muncul.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.