Sabtu, 4 Oktober 2025

Gibran Digugat ke Pengadilan

Roy Suryo Soroti Urutan Data Pendidikan Gibran Rakabuming Raka Terbolak-balik: Itu Tidak Sah

Roy Suryo menjabarkan urutan pendidikan Gibran Rakabuming Raka yang terbalik yang masih termuat di situs Kementerian Sekretariat Negara RI.

Tribunnews.com/Taufik Ismail
IJAZAH GIBRAN - Dalam foto: Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka saat kunjungan kerja ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (1/8/2025). Pakar telematika Roy Suryo mendatangi kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI (Kemendikdasmen) pada Selasa (23/9/2025) untuk memastikan informasi mengenai ijazah milik Wakil Presiden RI (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. 

"Misalnya, yang seharusnya itu hanya sebuah kursus atau pathway atau katakanlah itu matrikulasi ke perguruan tinggi, tapi itu dianggap sebagai SMA yang disetarakan ini," jelasnya.

Lalu, Roy menjabarkan urutan pendidikan Gibran yang terbalik yang bahkan menurutnya masih termuat di situs Kementerian Sekretariat Negara RI.

Yakni, urutan sekolah Gibran yang setara SMP (Sekolah Menengah Pertama) yakni Orchid Park Secondary School di Singapura, melompat ke pendidikan yang diklaim setara jenjang S1 di MDIS (Management Develpoment Institute of Singapore) pada 2004–2007, baru ditulis lagi pendidikan UTS Sydney, Australia (2007–2010) yang disebut setara jenjang SMA.

"Kemudian bahkan ada tulisan juga dan itu sudah dimuat di berbagai media ya, dan itu digunakan untuk kampanye yang bersangkutan dan masih ditulis juga di berbagai situs, termasuk yang ada di lembaga kantor berita ternama Antara ya, ada dia memiliki pendidikan S1, S2," papar Roy.

"Bahkan sampai hari ini, sampai saat ini kita ngobrol, [data pendidikan] Gibran Rakabuming itu di Sekretariat Negara masih tercantum terbalik," ujarnya.

"Jadi artinya, dia di Orchid Park Secondary School itu, terus ke MDIS dulu (ke S1-nya dulu katanya), baru kemudian ke UTS ke Australia. ini terbalik lah," sambungnya.

Menurut Roy, jika urutan pendidikan Gibran ini terbolak-balik, maka pencalonan suami Selvi Ananda itu sebagai Wakil Presiden RI di Pilpres 2024 tidak sah.

"Kalau urutan pendidikannya saja terbalik-balik begini kemudian dianalisis itu tidak benar, nah maka apa yang dilakukan oleh dia itu tidak sah," tegasnya.

Baca juga: Kata Pengacara soal Kehadiran Gibran dalam Proses Mediasi Gugatan Ijazah

Tindak Lanjut Ijazah Gibran Menunggu Arahan Mendikdasmen RI

Roy Suryo pun menegaskan bahwa pihaknya memiliki niat baik dengan mendatangi Kantor Kemendikdasmen RI, yakni untuk meluruskan informasi data pendidikan Gibran Rakabuming Raka.

Namun sayangnya, Roy tidak dapat bertemu Prof. Abdul Mu'ti, sebab Mendikdasmen RI tersebut sedang ada kunjungan ke luar kota.

Meski begitu, Roy Suryo tetap mengapresiasi Abdul Mu'ti yang memberi kabar sekaligus menunggu arahan dari akademisi pakar pendidikan Islam Indonesia tersebut.

"Maka atas dasar niat baik kami, kami datang secara baik-baik ke kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah ini," tutur Roy.

"Dan alhamdulillah tadi sekali lagi saya sudah di-WA langsung oleh Prof. Abdul Mukti dan kemudian beliau mengatakan, mohon maaf tidak bisa mendampingi, makanya kita menunggu arahannya siapa yang seharusnya menerima kami," jelasnya.

"Karena ini jelas betul ya, 'Assalamualaikum Mas Roy,'  —ini bahasanya beliau ya— 'Enjang punika kula kunjungan kerja wonten Bandung jam. 5.30' [Pagi ini, saya kunjungan kerja di Bandung jam 5.30, red]. Sangat halus beliau," sambung Roy.

"Jadi matur nuwun sanget [terima kasih sekali, red] ya. Terima kasih sekali untuk beliau ya gitu. Jadi artinya kita nunggu arahan dari beliau. Itu aja," tandasnya.

(Tribunnews.com/Rizki A.)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved