Drone Tempur Quadcopter Bikinan Dalam Negeri Jadi Primadona di TNI AD Fair 2025
Drone tersebut juga bisa difungsikan untuk mengantisipasi serangan musuh terhadap pergerakan tank-tank kavaleri.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Muhammad Zulfikar
Kabag Litbangmat Pussenkav Mayor Kav Arkom Fajri menjelaskan saat ini pihaknya tengah mengembangkan doktrin menyusul perkembangan teknologi peperangan yang semakin pesat.
Ia menjelaskan terdapat fungsi pengintaian dan pengawasan dalam konsep pengembangan drone khususya di satuan Kavaleri TNI AD yang tercantum dalam Petunjuk Penyelenggaraan Tahun 2022.
Konsep penggunaan drone yang dikembangkan di satuan Kavaleri TNI AD ke depan, lanjut dia, adalah untuk melakukan pengintaian guna mengetahui letak musuh.
Selain itu, kata dia, dalam pengembangannya drone juga dipasangkan senjata ringan hanya untuk melakukan pertempuran secara terbatas dan bukan pertempuran secara menentukan.
Selain itu, Pussenkav bekerja sama dengan industri pertahanan juga tengah mengembangkan drone kamikaze yang dapat menghancurkan sasaran.
"Namun dala pengembangan ini juga, kita masih dalam proses pengembangan doktrin untuk mengintegrasikab kendaraan tempur dengan drone itu," kata Arkom saat ditemui di sela-sela TNI Fair di Monas.
Ia menjelaskan pengembangan doktrin tersebut telah dilakukan Pussenkav sejak 2019.
Bahkan sebelum pertempuran Rusia-Ukraina meletus, satuan Kavaleri sudah memberikan gambaran adanya keterbatasan kendaraan tempur.
"Ternyata benar-benar terjadi pada saat pertempyran Rusia-Ukraina di mana pada saat itu, kendaraan tempur Rusia saat menginvasi Ukraina banyak yang hancur oleh drone (Ukraina)," kata Arkom.
"Memang di situlah fungsi drone yang kita kembangkan, di samping melaksanakan pengintaian titik-titik rawan kavaleri," lanjutnya
Ia menjelaskan dalam doktrin pertempuran TNI Angkatan Darat, Kavaleri dan infanteri adalah satuan manuver.
Tugas satuan manuver, lanjut dia, adalah menduduki dan menguasai sektor-sektor strategis musuh apabila peperangan terjadi.
"Sistem operasi pertempuran kendaraan tempur itu tidak bergerak sendiri. Ketika dia bergerak sendiri, itulah yang menyebabkan kehancuran tank. Ada namanya istilah dalam taktik kita, freedom of manuever," jelas Arkom.
"Jadi kendaraan tempur itu sebelum dia menginvasi daerah pertempuran, dia harus dilindungi payung udara. Kalau di TNI AD Arhanud (artileri pertahanan udara). Fungsi payung udara tetap di Arhanud, drone-drone ini fungsinya untuk pengintaian tapi juga dipersenjatai untuk mengantisipasi serangan musuh terhadap tank atau kendaraan tempur," pungkasnya.
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak: Jadi Prajurit TNI AD Tak Perlu Orang Dalam, Gratis |
![]() |
---|
Meski Sudah Kondusif, TNI AD Pastikan Prajurit Bakal Tetap Jaga Objek Vital di Jakarta |
![]() |
---|
TNI AD Sebut Rudal Khan Sudah Berada di Kaltim, Awal 2026 Akan Diserahkan Secara Resmi |
![]() |
---|
Pria di Kemayoran Jakarta Pusat Kepergok Hendak Curi Motor, Pelaku Nyaris Diamuk Massa |
![]() |
---|
Syarat Rekrutmen Bintara PK TNI AD Gelombang II 2025, Terbuka bagi Lulusan Minimal SMA/Sederajat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.