Drone Tempur Quadcopter Bikinan Dalam Negeri Jadi Primadona di TNI AD Fair 2025
Drone tersebut juga bisa difungsikan untuk mengantisipasi serangan musuh terhadap pergerakan tank-tank kavaleri.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Drone tempur bikinan dalam negeri jadi primadona stan Pusat Kesenjataan Kavaleri TNI Angkatan Darat (Pussenkav TNI AD) dalam TNI Fair yang digelar dalam rangka HUT Ke-80 TNI di Silang Monas Jakarta Pusat pada Minggu (21/9/2025).
Drone tipe quadcopter yang saat ini masih dalam penelitian dan pengembangan PT SAS Aero Sishan serta Pussenkav tersebut menarik perhatian karena ukurannya yang cukup besar.
Baca juga: Drone Kamikaze hingga RCWS Buatan Anak Bangsa Ikut Mejeng dalam Pameran Alutsista TNI di Monas
Drone adalah kendaraan udara tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) yang dikendalikan dari jarak jauh atau dapat terbang secara otomatis menggunakan sistem navigasi dan kontrol.
Sebagian pengunjung penasaran apakah senjata yang dibawa drone tersebut benar-benar bisa berfungsi.
Baca juga: Ajak Anak Lihat Pameran Alutsista TNI di Monas Jakpus, Warga: Kenang-kenangan Kalau Sudah Dewasa
Sebagian lainnya terkejut karena drone tersebut dibuat oleh anak bangsa.
Namun, ada juga pengunjung yang dari kalangan militer penasaran apakah drone tersebut mampu digunakan untuk patroli di hutan-hutan yang ada di pedalaman Indonesia.
Selain ukurannya yang cukup besar, di bagian bawah drone tersebut juga bisa dipasangkan sebuah senjata api.
Total bobot senjata dan amunisi yang bisa dibawanya terbang selama 60 menit dengan ketinggian mencapai 500 meter above ground level (AGL) dan 3000 meter mean sea level (MSL).
Quadcopter adalah jenis drone atau pesawat tanpa awak yang memiliki empat baling-baling (rotor) sebagai sistem penggeraknya. Nama "quadcopter" berasal dari kata "quad" (empat) dan "helicopter". Keempat rotor ini biasanya disusun dalam formasi silang (X atau +) dan berfungsi untuk mengangkat, mengarahkan, dan menstabilkan drone saat terbang.
Chief Operating Officer PT SAS Aero Sishan Hendric Syahriza di sela-sela menjelaskan drone yang dilengkapi kamera tersebut bisa berfungsi untuk misi pengintaian.
Namun, fungsi utama drone tersebut adalah untuk melakukan misi penyergapan guna mengarahkan jalur pasukan musuh.
Drone tersebut juga bisa difungsikan untuk mengantisipasi serangan musuh terhadap pergerakan tank-tank kavaleri.
Drone tersebut, kata dia, sudah dipakai oleh satuan Kavaleri TNI AD.
"(Drone seperti) Ini yang banyak dipakai dalam perang-perang di dunia sekarang," kata Hendric di lokasi.
TNI AD Fair 2025 adalah sebuah pameran besar yang diselenggarakan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) sebagai bagian dari perayaan HUT ke-80 TNI, berlangsung pada 20–21 September 2025 di Silang Timur Monas, Jakarta Pusat.
Baca juga: Kronologi Oknum TNI Pukul Driver Ojol di Pontianak, Korban Alami Patah Tulang Hidung dan Memar
Pengembangan Doktrin Kavaleri
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak: Jadi Prajurit TNI AD Tak Perlu Orang Dalam, Gratis |
![]() |
---|
Meski Sudah Kondusif, TNI AD Pastikan Prajurit Bakal Tetap Jaga Objek Vital di Jakarta |
![]() |
---|
TNI AD Sebut Rudal Khan Sudah Berada di Kaltim, Awal 2026 Akan Diserahkan Secara Resmi |
![]() |
---|
Pria di Kemayoran Jakarta Pusat Kepergok Hendak Curi Motor, Pelaku Nyaris Diamuk Massa |
![]() |
---|
Syarat Rekrutmen Bintara PK TNI AD Gelombang II 2025, Terbuka bagi Lulusan Minimal SMA/Sederajat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.