Sabtu, 4 Oktober 2025

Pergantian Kapolri

Istana & DPR Kompak Bantah Kapolri Diganti, Listyo Sigit Disebut Masih Jabat hingga Akhir 2025

Istana dan DPR membantah adanya pergantian Kapolri. DPR juga menyebut bahwa Listyo Sigit masih menjabat hingga akhir tahun ini.

HO/Polri
BANTAH KAPOLRI DIGANTI - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memimpin Apel Akbar Kokam Pemuda Muhammadiyah 2025 di Stadion Tridadi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (20/7/2025). Istana dan DPR membantah adanya pergantian Kapolri. DPR juga menyebut bahwa Listyo Sigit masih menjabat hingga akhir tahun ini. 

Sebelum isu ini beredar, desakan agar Listyo Sigit diganti mencuat dari berbagai pihak dari pengamat hingga mahasiswa imbas insiden dilindasnya seorang driver ojek online (ojol), Affan Kurniawan, oleh anggota Brimob dengan menggunakan kendaraan taktis (rantis) pada 28 Agustus 2025 lalu saat aksi demonstrasi besar-besaran terjadi.

Selain itu, Listyo Sigit juga dinilai gagal mengamankan unjuk rasa di akhir Agustus-awal September di Jakarta dan sejumlah daerah yang menewaskan setidaknya 10 orang, termasuk Affan.

Kata Pengamat

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto berpandangan calon Kapolri yang baru harus berkomitmen penuh menjalankan Reformasi Polri.

"Dengan struktur yang dibangun berdasar UU hegemonik memaksa Polri untuk tunduk pada kekuasaan, memang tidak ada jaminan bagi siapapun Kapolri yang dipilih Presiden tidak terjebak tarik ulur kepentingan kekuasaan," ucap Bambang saat dihubungi, Sabtu (13/9/2025).

Menurutnya, pergantian Kapolri bukan lagi soal siapa sosoknya.

Namun, itu soal sosok yang ingin melakukan reformasi Polri dengan sebenar-benarnya.

"Yang dibutuhkan bukan hanya mengganti Kapolri tetapi membangun sistem agar Polri berjalan dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat kalau tidak dibangun sistem yg baik, siapapun Kapolrinya sangat besar potensinya untuk mempertahankan status quo dan zona nyaman," ungkap Bambang.

Dia menambahkan bahwa reformasi Polri tak bisa digantungkan pada personal. 

Baca juga: Pengamat Bambang Rukminto: Siapapun Pengganti Kapolri Harus Siap Jalankan Reformasi Polri

Bambang mendorong agar pemerintah mulai membangun melalui sistem. Hal itu harus dimulai dari revisi UU Polri. 

"Problemnya adalah bagaimana draft revisi UU Polri itu akan dibentuk, apakah benar menjawab tantangan zaman dan harapan masyarakat, atau cuma melindungi kepentingan status quo," katanya.

Komitmen terhadap reformasi Polri akan bisa dilihat dari siapa sosok yang akan dipilih Presiden Prabowo sebagai pengganti Listyo Sigit. 

Hal itu bakal terlihat dari rekam jejak sosok yang akan dipilih dan tergantung pada visi Presiden. 

"Apakah Presiden berpikir untuk membangun Polri yang lebih baik untuk negara atau hanya memilih sosok yang bisa mengamankan kepentingan kekuasaannya belaka," katanya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Taufik Ismail/Reza Deni)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved