Minggu, 5 Oktober 2025

Stunting di Indonesia

Perangi Stunting Butuh Kolaborasi: Pemerintah, Swasta, hingga Masyarakat Turun Tangan

Stunting menjadi pekerjaan rumah pemerintah serta swasta, dalam rangka penurunan angkanya. Termasuk yang dilakukan TBIG lewat program CSR-nya.

Editor: Nuryanti
SURYA/PURWANTO
CEGAH STUNTING - Petugas mengukur tinggi badan balita di Pos Kesehatan Kelurahan Bandungrejosari, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (10/8/2023). Stunting menjadi pekerjaan rumah pemerintah serta swasta, dalam rangka penurunan angkanya. Termasuk yang dilakukan TBIG lewat program CSR-nya. SURYA/PURWANTO 

“Stunting itu terjadi bukan setelah lahir, tapi bahkan sejak dalam kandungan. Maka intervensi kepada ibu hamil sangat penting. Jangan sampai ibu-ibu hamil kekurangan gizi atau anemia,” jelasnya lagi.

Ia juga menekankan pentingnya program pengukuran lingkar lengan dan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil, distribusi tablet tambah darah, serta suplementasi mikronutrien.

Selain itu, program peningkatan mutu pengukuran di Posyandu juga terus diperkuat melalui distribusi 300.000 alat antropometri, didukung program ASI eksklusif, pemberian makanan tambahan (PMT), dan imunisasi.

Budi pun mengajak seluruh pihak menjaga momentum penurunan stunting​. “Yuk, jangan lupa, tahun ini target kita 18,8 persen,” pungkasnya.

Peran Swasta: Dari CSR hingga Inovasi Teknologi

Pemerintah Indonesia tidak berjalan sendiri dalam rangka berupaya mengkerdilkan angka stunting.

Sektor swasta kini mulai mengambil peran penting dalam mendukung percepatan penurunan stunting. Lewat skema Public-Private Partnership (PPP), perusahaan-perusahaan di berbagai sektor menyumbangkan sumber daya, inovasi, dan pendekatan baru.

Termasuk yang dilakukan PT Tower Bersama Group (TBIG).

Perusahaan infrastruktur telekomunikasi yang berbasis di Jakarta ini memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR), salah satunya di bidang kesehatan.

Di bidang kesehatan, TBIG termasuk berfokus pada penanggulangan stunting.

Lie Si An, Chief Business Support Officer TBIG menjelaskan melalui program Bangun Sehat Bersama, TBIG memberikan akses pelayanan kesehatan gratis dan penanggulangan stunting melalui Mobil Klinik (Monik) TBIG.

Monik TBIG juga mengemban misi bantuan kemanusiaan penanggulangan bencana. 

TBIG mengoperasikan enam Monik yang telah memberi manfaat kepada 127.529 warga 139 kabupaten/kota di 24 provinsi.

"Awalnya ide pencegahan stunting ini lahir dari daerah, saat kami melayani masyarakat di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah," ujar Si An kepada Tribunnews, akhir Agustus 2025 lalu.

Monik TBIG, lanjut Si An, banya melakukan pelayanan kepada ibu dan anak.

Aktifitasnya salah satunya memberikan makanan bergizi serta memberikan edukasi ke keluarga di daerah-daerah tentang hidup sehat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved