Senin, 29 September 2025

Stunting di Indonesia

Turunkan Angka Stunting di NTT, Ibu Hamil di Manggarai Barat Dapat Pendampingan

Dinas Kesehatan Manggarai Barat membuat program pelatihan pengelolaan kasus Pendampingan Ibu Hamil Berisiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi
Dinas Kesehatan Manggarai Barat meluncurkan sebuah inisiatif penting berupa pelatihan pengelolaan kasus Pendampingan Ibu Hamil Berisiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Anak Berisiko Stunting. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Kesehatan Manggarai Barat membuat program pelatihan pengelolaan kasus Pendampingan Ibu Hamil Berisiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan Anak Berisiko Stunting.

Pelatihan ini untuk memperkuat strategi pencegahan stunting di wilayah tersebut, yang menjadi prioritas utama pemerintah dan berbagai organisasi kesehatan.

"Pencegahan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi membutuhkan partisipasi aktif dari berbagai sektor," ujar Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Barat, Adrianus Ojo, melalui keterangan tertulis, Jumat (4/10/2024).

Adrianus mengatakan pihaknya menggandeng 1000 Days Fund bersama Yayasan Life After Mine (LINE). 

Dalam pelatihan yang berlangsung pada 24 September 2024, sebanyak 20 bidan dari berbagai kecamatan di Manggarai Barat mengikuti sesi khusus untuk memperdalam pengetahuan. 

Mereka diberi pembekalan menangani kasus ibu hamil yang berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah. 

Serta mempelajari intervensi efektif yang bisa diterapkan untuk mencegah stunting sejak dini. 

Para bidan ini kemudian akan melatih kader Posyandu di wilayah masing-masing, memastikan setiap ibu hamil yang berisiko mendapat perhatian dan pendampingan yang memadai.

"Harapan kami, para bidan dan kader kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan dapat menerapkan pengetahuan ini di lapangan, khususnya dalam pendampingan langsung kepada ibu hamil yang berisiko," ungkap Adrianus.

Stunting, yang disebabkan oleh gizi buruk dan kondisi kesehatan yang tidak memadai, berdampak pada perkembangan fisik dan kognitif anak. 

Di Manggarai Barat, angka prevalensi stunting masih tergolong tinggi. 

Direktur 1000 Days Fund, dr. Rindang Asmara, menyampaikan pentingnya kolaborasi ini dalam memutus siklus stunting

"Kami berharap pelatihan ini dapat memperkuat kapasitas bidan dan kader Posyandu dalam memberikan pendampingan yang lebih tepat dan berkualitas," jelas dr. Rindang.

Berdasarkan data terakhir, BBLR merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap stunting pada anak-anak. 

Intervensi yang dimulai sejak masa kehamilan sangat penting dalam upaya menekan angka stunting.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan