Senin, 29 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Setara Institute Desak Presiden Prabowo Bentuk TGIPF Usut Kerusuhan Akhir Agustus 2025

Setara Institute mendesak Presiden Prabowo Subianto segera membentuk TGIPF untuk mengusut kerusuhan yang terjadi di sejumlah daerah akhir Agustus 2025

TRIBUNNEWS/HERUDIN
DEMO BERUJUNG ANARKIS - Setara Institute mendesak Presiden Prabowo Subianto segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut kerusuhan yang terjadi di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM - Setara Institute mendesak Presiden Prabowo Subianto segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut kerusuhan yang terjadi di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025.

Kerusuhan akhir Agustus 2025 adalah salah satu peristiwa sosial-politik paling mengguncang di Indonesia dalam dekade terakhir. Kerusuhan terjadi di Jakarta, Surabaya, Makassar, Solo, Yogyakarta, Semarang, dan Manokwari.

Gedung DPR, kantor polisi, rumah pejabat publik, termasuk milik Ahmad Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio, dijarah dan dirusak.

Pemicu utama karena kenaikan tunjangan DPR RI, termasuk tunjangan perumahan, memicu kemarahan publik di tengah tekanan ekonomi. Kontroversi RAPBN 2026 dan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan memperburuk sentimen.

Kematian Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas dilindas kendaraan taktis Brimob saat demo di Jakarta, menjadi titik balik emosional dari aksi massa berujung anarkis.

Atas dasar itu, Setara Institute mengusulkan pembentukan TGIPF

Ketua Dewan Nasional Setara Institute Hendardi mengatakan dibutuhkan klarifikasi dan investigasi mendalam agar rangkaian kerusuhan itu terklarifikasi dengan terang-benderang;  

“Siapa dalang, bagaimana operasi berlangsung, apa tujuan politiknya, dan sebagainya," kata Ketua Dewan Nasional Setara Institute Hendardi dalam keterangan tertulis, Minggu (7/9/2025).

Dia menjelaskan aksi demontrasi yang berujung kerusuhan di sejumlah daerah di Indonesia beberapa waktu lalu, telah menyebabkan jatuhnya korban, terbakarnya kantor-kantor Kepolisian, fasilitas umum, dan penjarahan beberapa properti pribadi.

Ia menyoroti, Presiden Prabowo Subianto sudah berspekulasi mengenai adanya indikasi makar, terorisme, dan menuding pihak asing memainkan eskalasi di tingkat domestik. 

Sementara publik juga memunculkan dugaan adanya kontestasi politik kekuasaan, agenda politik rezim, dan sebagainya. 

Untuk mendalami hal itu, maka dibutuhkan TGIPF. TGIPF adalah sebuah tim independen yang dibentuk untuk mengusut suatu peristiwa besar yang menimbulkan dampak luas dan kontroversi di masyarakat. 

Tim ini biasanya terdiri dari berbagai unsur pemerintah, akademisi, tokoh masyarakat, dan lembaga independen yang bekerja bersama untuk mengungkap fakta secara objektif dan transparan.

Fungsi dan tujuan TGIPF adalah mengumpulkan dan mengungkap fakta terkait suatu peristiwa, menelusuri kronologi, saksi, dan tempat kejadian perkara, memberikan rekomendasi kebijakan atau tindakan hukum, dan menjawab keresahan publik dan mencegah spekulasi liar

TGIPF dibentuk ketika ada tuntutan publik atas kejelasan suatu insiden yang belum terjawab melalui mekanisme hukum biasa.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan