Demo di Jakarta
Kisah Herme, Kucing Eko Patrio yang Turut Dibawa saat Terjadi Penjarahan
Kucing bernama Herme sempat terbawa perusuh saat penjarahan. Beruntung, Herme berhasil ditemukan kembali meski dalam kondisi stres
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kediaman anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio turut menjadi sasaran penjarahan massa pada peristiwa aksi ujuk rasa akhir Agustus, kemarin.
Tentu, aksi penjarahan ini menyisakan kisah pilu. Tak hanya barang-barang yang rusak dan hilang, hewan peliharaan keluarga juga ikut menjadi korban.
Salah satunya, kucing peliharaan Eko, Herme, yang sempat terpisah dan mengalami nasib berbeda.
Saat itu, kucing bernama Herme sempat terbawa perusuh saat penjarahan. Beruntung, Herme berhasil ditemukan kembali meski dalam kondisi stres dan mengalami luka ringan akibat pecahan beling.
Dalam video yang diterima pada Minggu (7/9/2025), Lutfi Agizal mendampingi pemeriksaan Herme bersama seorang dokter hewan.
“Ini si Herme ya, yang kemarin sempat diambil orang. Ada luka nggak mas?” tanya Lutfi.
Kemudian, Dokter hewan tersebut menjelaskan bahwa kucing Eko bernama Herme itu sudah tidak memiliki luka serius, namun mengalami kondisi stres.
“Iya (tidak luka). Cuman masih stres ya,” jawab dokter.
Lutfi kemudian memastikan kepada dokter hewan tersebut agar tetap merawat dan menjaga hingga sehat kucing Herme sebelum dikembalikan ke Eko dan keluarga.
“Tolong dirawat dulu. Mas kan juga dokter. Jadi apapun itu kita percaya ke mas. Kita selesaikan medisnya dulu, nanti kalau sudah fit, tolong kabarin saya, saya akan sampaikan ke Pak Eko dan Ibu Viona. Sementara waktu kita tolong dititip dulu, dirawat dulu semuanya. Terima kasih, Dok, untuk tetap dirawat dan supaya disini tenang tidak ada gangguan dari mana pun," ucapnya.
Kini, Herme masih dalam perawatan hingga kondisinya pulih. Satu per satu anggota keluarga kecil itu mulai kembali ditemukan, meski trauma masih membekas.
Diberitakan sebelumnya, Polisi menyampaikan perkembangan kasus penjarahan rumah politisi PAN Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan politisi NasDem Ahmad Sahroni.
Rumah Eko Patrio berada di wilayah Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan sedangkan rumah Ahmad Sahroni di wilayah Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kedua kasus penjarahan oleh massa unjuk rasa tersebut dilimpahkan ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyebut perkara ini mulanya ditangani Polres namun sudah dipindahkan ke Polda Metro.
"Sudah ada yang tangani, sudah ada yang tangani, itu Polda yang tangani, Ditkrimum yang tangani. Kami sifatnya membantu," ucapnya kepada wartawan Rabu (3/9/2025).
Pihaknya enggan mengungkap sudah berapa terduga pelaku yang diamankan.
Kombes Nicolas menegaskan tindakan anarkis penjarahan rumah tersebut tak akan terjadi kembali melalui operasi skala besar.
"Amanah yang sudah diberikan warga kepada aparat negara, itu kami jaga, jadi jaga aturan-aturan yang berlaku di masyarakat itu kami jaga semua kolaborasi tiga pilar ," imbuhnya.
Hal yang sama disampaikan pihak Polres Metro Jakarta Utara.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menyebut kasus penjaragan rumah Sahroni ditangani Polda Metro.
"Iya dilimpahkan ke Polda Metro," katanya.
Demo di Jakarta
Kabareskrim Respons Tokoh GNB Tuntut Delpedro Cs Dibebaskan: Proses Penyidikan Masih Berlangsung |
---|
52 Tersangka Ditangkap dalam Kasus Penjarahan Rumah Ahmad Sahroni, Uya Kuya hingga Sri Mulyani |
---|
Proses Pidana Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Berjalan di Bareskrim, 12 Saksi Diperiksa |
---|
Kakak Ungkap Kondisi Delpedro di Dalam Rutan PMJ: Berat Badan Turun & Mulai Bosan |
---|
Peringatan Komaruddin Hidayat ke Polisi Soal Penahanan Aktivis: Jangan Sampai Melemahkan Demokrasi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.