Senin, 6 Oktober 2025

Berita Viral

Viral Video Fenomena Langit Merah di Aceh, Ahli Fisika Beri Penjelasan

Guru Besar Fisika Teori IPB University menjelaskan soal video viral yang memperlihatkan fenomena langit merah di wilayah Aceh.

Freepik
BERITA VIRAL - Ilustrasi langit merah yang diunduh dari situs Freepik pada Jumat (5/9/2025). Guru Besar Fisika Teori IPB University memberikan penjelasan soal video viral yang memperlihatkan fenomena langit merah di wilayah Aceh. 

TRIBUNNEWS.COM - Video yang memperlihatkan fenomena langit merah terjadi di wilayah Aceh, viral di media sosial.

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat penampakan langit yang awalnya berwarna oranye, kemudian memerah, pada siang hari.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews Jumat (5/9/2025), video tersebut, diunggah di akun Facebook bernama Nur Maulana beberapa waktu lalu.

Video diklaim berada di wilayah Aceh. Meski begitu, tidak disebut pasti wilayahnya.

Narasi ‘matahari jatuh’ turut dituliskan dalam video tersebut.

"Kejadian Aceh matahari jatuh di Aceh," keterangan dalam video itu.

Beragam komentar pun disampaikan warganet. Ada yang mempertanyakan keaslian video itu, bahkan tak mempercayainya. 

Merespons hal tersebut, Guru Besar Fisika Teori IPB University, Prof Husin Alatas, memberikan penjelasan ilmiah mengenai fenomena langit merah.

“Kondisi langit cerah biasanya berwarna biru karena adanya hamburan cahaya oleh molekul-molekul udara di atmosfer,” ucap Prof Husin, dikutip dari situs resmi Institut Pertanian Bogor (ITB), Jawa Barat.

Dosen pengampu mata kuliah Optik dan Fotonik ini, mengatakan cahaya putih matahari terdiri atas berbagai panjang gelombang.

Menurutnya, ketika cahaya mengenai molekul udara yang ukurannya sangat kecil dibanding panjang gelombangnya, terjadi hamburan Rayleigh.

"Dalam proses ini (Rayleigh), cahaya biru dengan panjang gelombang kecil lebih banyak terhambur dibanding warna merah,” jelas Husin.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kota Surabaya Jumat, 5 September 2025, BMKG Juanda: Berpotensi Cerah Berawan

Husin mengatakan, hal ini menyebabkan langit terlihat biru pada siang hari.

Namun, ketika matahari terbit atau tenggelam, langit cenderung tampak merah-jingga. 

Lantas, kata Husin, posisi matahari yang berada di bawah ufuk membuat cahaya merah dan jingga, yang tidak banyak terhambur, serta lebih dominan terlihat oleh pengamat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved