Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Serikat Ojol Minta Bantuan Publik Kawal Proses Hukum Kematian Affan dan Dandi
Ia menegaskan kematian Affan dan Dandi tidak boleh dibiarkan begitu saja
Penulis:
Mario Christian Sumampow
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menyerukan solidaritas publik untuk mengawal proses hukum terkait kematian dua pengemudi ojek online, Affan Kurniawan dan Rusmadiansyah (Dandi).
Dalam Aksi Kamisan ke-876 di depan Istana Merdeka, Kamis (4/9/2025), Ketua SPAI Lily Pujiati menyampaikan bahwa para driver ojol masih berduka atas insiden tersebut.
Ia menegaskan kematian Affan dan Dandi tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Affan tewas setelah dilindas rantis Brimob saat mengantar pesanan di kawasan Pejompongan, Jakarta, pada 28 Agustus 2025 sementara Dandi meninggal dunia akibat pengeroyokan massa di Makassar setelah diduga salah dikenali sebagai aparat intelijen.
“Kami minta dukungan dari kawan-kawan semua. Untuk minta keadilan. Kami minta kapolri bertanggung jawab dan dicopot dari jabatan. Kami datang hari ini ke sini. Kami minta dukungan kawan-kawan semua. Agar kami diberikan payung hukum yang jelas,” ujar Lily dalam orasinya.
Baca juga: Sosok Bripka Rohmat, Sopir Rantis yang Terjerat Kasus Tewasnya Driver Ojol Affan Kurniawan
Ia juga menekankan bahwa para pengemudi ojol selama ini kerap menghadapi intimidasi, diskriminasi, hingga perlakuan tidak manusiawi di jalan maupun saat mengantar pesanan.
Menurut Lily, kasus Affan dan Dandi menjadi momentum agar negara benar-benar hadir melindungi pekerja transportasi online.
“Kami masih berduka, kami masih mengingat saudara kami, adik kami, anak kami. Yang meninggal kemarin. Kami minta dukungan kawan-kawan semua yang hadir di sini. Untuk mengawal proses hukum yang melindas adik kami,” kata Lily dengan suara lantang.
Kematian Affan dan Dandi membuka kembali luka lama para pengemudi ojek online yang selama bertahun-tahun bekerja tanpa perlindungan hukum yang memadai.
Mereka menyebut diri mereka sebagai "pekerja gig", namun seringkali diperlakukan bukan sebagai mitra, melainkan sebagai alat sistem.
Bagi banyak ojol, aksi Kamisan kali ini bukan sekadar rutinitas mingguan para aktivis HAM.
Ini adalah panggung untuk menunjukkan kepada negara bahwa nyawa pengemudi ojol tidak murah.
“Negara harus hadir. Jangan biarkan kasus ini lenyap seperti angin lalu. Affan dan Dandi harus mendapatkan keadilan. Kita harus jaga agar proses hukumnya tidak mandek di tengah jalan,” tegas Lily.
Dukungan dari Publik
Melalui aksi ini, SPAI juga mengajak masyarakat luas untuk tidak tinggal diam. Mereka menyerukan solidaritas publik agar turut mengawal proses hukum hingga tuntas.
Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Trauma Kasus Kematian Mahasiswa Unnes, Keluarga Tolak Kompolnas Datang Bersama Polisi |
---|
Kapolri Hingga Presiden Digugat Seorang Mahasiswa ke Pengadilan Buntut Demo Berujung Ricuh |
---|
Hendropriyono Sebut Pihak Asing Dalang Demo di DPR, Rommy PPP: Saya Pastikan Tidak Ada |
---|
Elite Nasdem Bicara Soal Nasib Ahmad Sahroni Sebagai Anggota DPR: Kita Lihat Saja Hasil di MKD |
---|
Usai Rumah Dijarah, Sahroni Muncul dengan Topi Sabrebro—NasDem: Itu Kegiatan Pribadi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.