Sabtu, 4 Oktober 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Andovi hingga Jerome Polin Ketemu Rieke dan Andre Rosiade, Serahkan Dokumen Tuntutan 17+8

Andovi, Jerome Polin, dan beberapa pemuda lainnya menyerahkan dokumen tuntutan 17+8 ke Andre Rosiade dan Rieke Diah Pitaloka.

|
Tangkapan layar dari YouTube Kompas TV
TUNTUTAN 17+8 - Wakil Ketua Komisi VI DPR, Andre Rosiade, dan anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka ketika menerima secara resmi dokumen tuntutan 17+8 dari beberapa pendengung atau influencer seperti Andovi da Lopez dan Jerome Polin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Pemengaruh atau influencer, Azevedo Andovireska Adikara da Lopez atau Andovi da Lopez dan Jerome Polin, serta beberapa pemuda lainnya bertemu dengan anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka, dan Wakil Ketua Komisi VI DPR, Andre Rosiade, di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2025).

Dalam pertemuan ini, Andovi dkk mendesak agar pemerintah dan DPR segera memenuhi tuntutan masyarakat yang tertuang dalam 'Tuntutan 17+8'.

Andre Rosiade pun mengaku siap untuk mendengarkan aspirasi dari Andovi dkk.

"Bahwa kami tegaskan lagi, DPR sangat terbuka terhadap seluruh aspirasi dari seluruh masyarakat. Kami membuka diri," katanya.

Lantas, Andre menjelaskan update terkait tuntutan masyarakat yang sudah terealisasi yakni soal pencabutan tunjangan perumahan sebesar Rp50 juta.

"Kami tegaskan lagi bahwa kita sudah sepakat untuk menghilangkan tunjangan (perumahan) sesuai tuntutan," tuturnya.

Baca juga: LEMPARAN Bangkai Tikus hingga Hujan Batu Jadi Kode Dimulainya Demo Ricuh di Mapolda Jateng   

Tak cuma itu, dia juga mengatakan soal adanya moratorium terkait kunjungan kerja (kunker) DPR ke luar negeri.

Dalam kesempatan itu, salah satu warga yang ikut aksi, Rizwin, mengatakan terkait tuntutan 17+8 akan diserahkan secara resmi ke DPR dan diharapkan agar segera dibahas.

Ia pun mengajak Rieke dan Andre untuk bersama-sama menyerahkan tuntutan tersebut secara resmi ke bagian administratif DPR.

"Kami akan menyerahkan (tuntutan) secara administratif. Kami mau ke samping, ke bagian persuratan, untuk dimasukkan secara formal, dan kemudian ada tanda tangan dokumen," ujarnya.

"Untuk itu, kami mengajak bapak ibu, kita bersama-sama berjalan bersama ke gerbang samping untuk menyerahkan ini," sambung Rizwin.

Namun, Andre menyarankan bahwa dokumen tuntutan itu langsung diserahkan kepadanya karena dirinya juga menjadi anggota Badan Aspirasi DPR.

Ia menuturkan bakal menandatangani dokumen tersebut setelah diserahkan oleh bagian Kesekretariatan DPR.

"Jadi bawa bukti dokumen teman-teman, sudah diterima resmi DPR dan dokumen ini akan kami serahkan langsung ke pimpinan DPR. Jadi prosesnya lebih cepat," ujarnya.

Usulan Andre pun disetujui oleh peserta aksi demonstrasi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved