Pengamat Ungkap Alasan Sri Mulyani Bisa Jadi 'Menteri Seumur Hidup': Memanjakan Pejabat
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengklaim Menteri Keuangan Sri Mulyani memanjakan para pejabat di Tanah Air.
Penjarahan berlangsung dari Sabtu malam hingga Minggu dinihari, 30-31 Agustus 2025. Sejumlah barang berharga dibawa kabur para pelaku yang didominasi remaja.
Aksi penjarahan terjadi dalam dua gelombang: pertama sekitar pukul 01.00 WIB dan kedua sekitar pukul 03.00 WIB. Saat kejadian, Sri Mulyani tidak ada di rumah itu.
Video rumah Sri Mulyani dijarah pun sempat beredar di media sosial. Massa ramai-ramai menggondol barang-barang seperti televisi, lukisan, pakaian, hingga piring.
Menurut Sri Mulyani, sepekan terakhir pada bulan Agustus itu menjadi Minggu kelabu.
Bukan hanya Affan, aksi unjuk rasa yang terjadi di beberapa daerah juga menelan korban jiwa seperti di Makassar, tiga ASN DPRD Makassar meninggal dunia yakni Sarinawati, Syaiful Akbar dan Muhammad Akbar Basri.
Baca juga: Voxpol Ungkap 10 Langkah Kembalikan Stabilitas Nasional, Salah Satunya Copot Menteri Warisan Jokowi
"Minggu kelabu akhir Agustus itu, ada korban yang jauh lebih berharga dibanding sekedar lukisan saya, yaitu korban jiwa manusia yang melayang yang tak akan tergantikan," tulis Sri Mulyani dalam akun Instagramnya, Rabu, (3/9/2025).
"Affan Kurniawan, Muhammad Akbar Basri, Sarinawati, Syaiful Akbar, Rheza Sendy Pratama, Rusdamdiansyah, Sumari. Menimbulkan duka pedih yang mendalam bagi keluarga. Tragedi kelam Indonesia," katanya.
Affan Kurniawan (20) adalah seorang pengendara ojol yang tewas setelah ditabrak dan dilindas oleh mobil kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis malam, (28/8/2025) malam.
Dia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) setelah dilindas mobil Rantis Brimob Polri. Namun, nyawa Affan tak tertolong.
(Tribunnews/Febri/Rizkianingtyas)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.