Selasa, 7 Oktober 2025

Pengamat Ungkap Alasan Sri Mulyani Bisa Jadi 'Menteri Seumur Hidup': Memanjakan Pejabat

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengklaim Menteri Keuangan Sri Mulyani memanjakan para pejabat di Tanah Air.

Kolase Tribunnews
SRI MULYANI - (Kiri) pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago dan (kanan) Menteri Keuangan Sri Mulyani. Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengklaim Menteri Keuangan Sri Mulyani memanjakan para pejabat di Tanah Air. 

TRIBUNNEWS.COMPangi Syarwi Chaniago, pengamat politik sekaligus Direktur Voxpol Center Research and Consulting, mengkritik pedas kinerja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Voxpol adalah lembaga konsultan kampanye politik yang menyediakan jasa layanan riset opini publik, konsultansi politik, dan survei kepuasan masyarakat.

Pangi membandingkan Sri Mulyani dengan Siti Manggopoh, seorang pejuang perempuan dari Agam, Sumatra Barat.

Siti Manggopoh melawan ketika Belanda menaikkan pajak, sedangkan Sri Mulyani “sukses” menaikkan bunga utang Indonesia.

“Apa bedanya Siti Manggopoh dengan Sri Mulyani? Sri Mulyani berhasil membuat bunga utang kita per hari ini, bunga utang yang harus kita bayar adalah Rp600 triliun. Bunga utang, bukan pokok,” ujar Pangi dalam program Rakyat Bersuara di iNews, Selasa, (2/8/2025).

Pangi menyebut pokok utang Indonesia mencapai Rp8.800 triliun.

“Itulah bedanya Siti Monggopoh dengan Sri Mulyani. Untuk memanjakan para pejabatnya, fasilitas tunjangan itulah hadiah, sehingga Sri Mulyani menjadi menteri seumur hidup,” katanya.

“Kenapa dia bisa menjadi menteri seumur hidup? Sederhana saja, dia bisa melakukan finishing task, melayani semua pejabat, dinaikkan semua tunjangan, dinaikkan semua gaji pejabat, sehingga pejabat tidak sense of politics enggak menyatu dengan rakyat. Itu yang terjadi hari ini,” ujar Pangi menjelaskan.

Dalam acara itu Pangi juga menyinggung penghasilan dosen di Indonesia yang terbilang kecil.

Pangi yang juga seorang dosen mengatakan memang ada sertifikasi dosen (serdos), tetapi syaratnya “lebih susah daripada masuk surga” karena ada berbagai tes yang harus dilalui.

“Rp2,8 juta itu tambahannya. Itu tesnya delapan kali baru lolos,” ujar Pangi menyindir.

Baca juga: Rumah Sri Mulyani Dijarah, Direktur Eksekutif Celios: Anomali, Masak Bisa Jadi Sasaran Amuk Massa?

Sementara itu, dalam keterangan yang diterima Tribunnews hari Minggu, (31/8/2025), Pangi meminta pajak-pajak yang membebani rakyat agar dibatalkan.

"Rakyat menolak menjadi sapi perah hanya demi menutup lubang kebocoran anggaran dan membayar bunga utang Rp600 triliun per tahun akibat warisan lama Jokowi yang berutang ugal-ugalan," ucap Pangi.

Pangi menyarankan juga menyarakan Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot menteri-menteri warisan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, menteri yang bermasalah dan tidak berempati kepada rakyat harus segera diberhentikan. 

PENGAMAT POLITIK - Analis politik sekaligus pendiri Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago
PENGAMAT POLITIK - Analis politik sekaligus pendiri Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago (Tribunnews)

Rumah Sri Mulyani dijarah

Beberapa hari lalu rumah Sri Mulyani di kawasan Bintaro Sektor 3A, Tangerang Selatan, turut dijarah oleh massa.

Penjarahan berlangsung dari Sabtu malam hingga Minggu dinihari, 30-31 Agustus 2025. Sejumlah barang berharga dibawa kabur para pelaku yang didominasi remaja.

Aksi penjarahan terjadi dalam dua gelombang: pertama sekitar pukul 01.00 WIB dan kedua sekitar pukul 03.00 WIB. Saat kejadian, Sri Mulyani tidak ada di rumah itu.

Video rumah Sri Mulyani dijarah pun sempat beredar di media sosial. Massa ramai-ramai menggondol barang-barang seperti televisi, lukisan, pakaian, hingga piring.

Menurut Sri Mulyani, sepekan terakhir pada bulan Agustus itu menjadi Minggu kelabu.

Bukan hanya Affan, aksi unjuk rasa yang terjadi di beberapa daerah juga menelan korban jiwa seperti di Makassar, tiga ASN DPRD Makassar meninggal dunia yakni Sarinawati, Syaiful Akbar dan Muhammad Akbar Basri.

Baca juga: Voxpol Ungkap 10 Langkah Kembalikan Stabilitas Nasional, Salah Satunya Copot Menteri Warisan Jokowi

"Minggu kelabu akhir Agustus itu, ada korban yang jauh lebih berharga dibanding sekedar lukisan saya, yaitu korban jiwa manusia yang melayang yang tak akan tergantikan," tulis Sri Mulyani dalam akun Instagramnya, Rabu, (3/9/2025).

"Affan Kurniawan, Muhammad Akbar Basri, Sarinawati, Syaiful Akbar, Rheza Sendy Pratama, Rusdamdiansyah, Sumari. Menimbulkan duka pedih yang mendalam bagi keluarga. Tragedi kelam Indonesia," katanya.

Affan Kurniawan (20) adalah seorang pengendara ojol yang tewas setelah ditabrak dan dilindas oleh mobil kendaraan taktis (rantis) Brimob Polri di kawasan Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis malam, (28/8/2025) malam.

Dia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) setelah dilindas mobil Rantis Brimob Polri. Namun, nyawa Affan tak tertolong.

(Tribunnews/Febri/Rizkianingtyas)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved