Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Apa Itu SEAblings, Istilah Viral di Tengah Demonstrasi di Indonesia: Wujud Solidaritas Asia Tenggara
Di tengah gelombang aksi demonstrasi yang melanda Indonesia akhir Agustus 2025, muncul istilah viral di media sosial X, yakni SEAbling.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Sri Juliati
Warganet tidak hanya bisa mengirimkan bantuan makanan, tetapi juga kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
Bantuan ini mencerminkan aksi solidaritas dan empati dari sesama warganet lintas negara hingga tercetuslah istilah SEAblings.
Tak hanya mencuat dari aksi donasi ini, slogan SEAbling juga disematkan dalam penyebaran informasi melalui meme, tagar, dan postingan lain, atau sekadar percakapan warganet antarnegara.
Di media sosial X, istilah SEAbling pun dengan cepat menyebar melalui retweet, hashtag, dan thread dan fitur lain seperti Twitter Spaces atau tren.

Demonstrasi di Indonesia
Indonesia dilanda gejolak politik di mana gelombang aksi demonstrasi merebak sebagai respons terhadap ketimpangan antara gaji dan tunjangan anggota DPR RI dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Adapun anggota dewan dikabarkan memiliki total take home pay (gaji dan tunjangan dikurangi semua potongan) yang menembus Rp100 juta per bulan, bahkan lebih.
Pendapatan anggota DPR RI juga semakin dikritik karena adanya tunjangan rumah Rp50 juta per bulan untuk periode Oktober 2024-Oktober 2025.
Besarnya gaji dan tunjangan anggota DPR dinilai sebagai bentuk lebarnya jurang kesenjangan sosial di Indonesia, apalagi masyarakat dihimpit beban ekonomi, seperti rendahnya penghasilan, sulitnya mencari lapangan kerja, merebaknya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), naiknya harga barang kebutuhan pokok, dan kenaikan pajak.
Selain itu, demonstrasi dilatarbelakangi oleh aksi dan pernyataan sejumlah pejabat publik yang dinilai menyakiti hati rakyat.
Puncak eskalasi terjadi ketika seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21), tewas setelah ditabrak dan dilindas kendaraan taktis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025) malam lalu.

Tewasnya Affan memicu kemarahan publik, demonstrasi lalu menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, sekaligus menjadi sorotan media internasional.
Bahkan, aksi demo dan solidaritas atas meninggalnya Affan menyebar ke berbagai kota seperti Bandung, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Makassar, dan Bali.
Massa menuntut kematian Affan harus diselidiki.
Aksi demonstrasi di Indonesia akhirnya juga menyentuh isu yang lebih luas lagi, di antaranya:
- tuntutan terhadap reformasi kepolisian dan penghentian tindakan represif aparat, termasuk menghentikan kriminalisasi terhadap demonstran
- desakan untuk disahkannya Rancangan Undang-undang (RUU) Perampasan Aset
- penolakan terhadap Revisi UU TNI yang dianggap memperluas peran militer dalam urusan sipil, dan memicu kekhawatiran tentang kembalinya dwifungsi ABRI
- penolakan terhadap revisi UU KUHAP dan UU Pemilu, karena dianggap melemahkan demokrasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.