Demo di Jakarta
2 Komisioner Komnas HAM Datangi Gedung Hangus Akibat Ricuh di Mako Brimob Kwitang
Dua komisioner Komnas HAM RI Saurlin P Siagian dan Abdul Haris Semendawai gedung yang tebakar di Kwitang Jakarta Pusat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua komisioner Komnas HAM RI Saurlin P Siagian dan Abdul Haris Semendawai mendatangi gedung Astra Credit Companies di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat yang hangus terbakar dalam kericuhan yang terjadi antara anggota Brimob dan massa pada Jumat (29/8/2025) lalu.
Sebagaimana diketahui, kericuhan terjadi setelah seorang pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan tewas akibat terlindas kendaraan taktis Brimob di tengah aksi unjuk rasa di kawasan Pejompongan Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025).
Kedua Komisioner Komnas HAM tersebut juga terlihat tengah mengamati kondisi gedung dan sebuah halte yang hangus tepat di depannya.
Selain itu, mereka juga mengamati sejumlah kios di samping gedung yang juga terbakar dalam kericuhan tersebut.
Saurlin mengatakan Komnas HAM tengah melakukan pemantauan di berbagai titik unjuk rasa yang terjadi di Jakarta.
Baca juga: Update Demo di Indonesia Timur, 1 September 2025: Berjalan Damai, Desak Kasus Affan Kurniawan Diusut
Selain itu, ia juga telah menempatkan sejumlah tim di titik-titik tersebut.
"Kami juga mengumpulkan data-data dan fakta-fakta di tempat terkait unjuk rasa dan khususnya (di tempat) kerusuhan," kata Saurlin di lokasi pada Senin (1/9/2025) siang.
Komnas HAM saat ini tengah melakukan pemantauan terkait kasus meninggalnya driver ojek online Affan Kurniawan.
Untuk itu, kata dia, Komnas HAM telah meminta keterangan terhadap tujuh anggota Brimob yang berada dalam Rantis saat kejadian.
Baca juga: Takziah ke Kediaman Ojol Affan Kurniawan, Prabowo Janji Tegakkan Keadilan
Tidak hanya itu, kata dia, Komnas HAM juga tengah meminta keterangan kepada keluarga Affan, pejabat Brimob, dan pihak Mabes Polri terkait kejadian tersebut.
"Kita sedang mengecek jejak perjalanan prakejadian, saat kejadian, dan setelah kejadian. Kita ingin memastikan keseluruhan informasi, akurat, keseluruhan fakta yang kita kumpulkan, supaya nanti kesimpulan kita juga akurat terkait peristiwa itu," ujarnya.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat tetap tenang.
Saurlin juga mengimbau agar unjuk rasa dilakukan tanpa kekerasan, penjarahan, maupun perusakan fasilitas publik.
"Kami mengimbau masyarakat supaya tetap tenang. Kalau melakukan unjuk rasa jangan melakukan kekerasan, apalagi penjarahan, apalagi merusak fasilitas publik, karena itu dibuat dari uang kita juga, dari pajak kita. Jadi jangan merusak fasilitas yang kita biayai," ucapnya.
Berdasarkan keterangan pers Komnas HAM RI pada Minggu (31/8/2025), pihaknya telah melakukan rangkaian pemantauan terhadap aksi unjuk rasa yang berlangsung pada 28 sampai 30 Agustus 2025 di Jakarta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.