Selasa, 7 Oktober 2025

Demo di Jakarta

Penampakan Rumah Ahmad Sahroni yang Hancur Diamuk Massa, Barang-barang Dijarah

Dari pantauan Tribun Jakarta, tampak kondisi rumah Ahmad Sahroni hancur berantakan dan massa menjarah barang-barang yang ada.

Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
Kolase Tribunnews.com
RUMAH AHMAD SAHRONI HANCUR - Penampakan rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang hancur diamuk massa pada Sabtu (30/8/2025). Dari pantauan wartawan Tribun Jakarta, Gerald Leonardo, tampak kondisi rumah Ahmad Sahroni hancur berantakan dan massa menjarah barang-barang yang ada. 

TRIBUNNEWS.COM - Rumah anggota DPR RI sekaligus politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, diamuk massa hingga hancur, Sabtu (30/8/2025).

Amarah massa ini dipicu oleh pernyataan Ahmad Sahroni terkait demo yang digelar masyarakat untuk mendesak pembubaran DPR RI beberapa waktu lalu.

Ia menyebut bahwa masyarakat yang menginginkan DPR RI bubar memiliki mental sebagai "orang tertolol sedunia".

Ucapan tersebut kemudian menuai kritik keras dari berbagai kalangan, hingga rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok digeruduk oleh massa.

Warga melempari batu dan menghancurkan pagar, insiden ini pun menimbulkan kerusakan parah.

Massa juga menghancurkan mobil listrik yang terparkir di halaman rumah Ahmad Sahroni.

Dilansir YouTube Tribun Jakarta, tampak kondisi rumah Ahmad Sahroni hancur berantakan dan massa menjarah barang-barang yang ada di dalam rumah tersebut.

Bahkan, terlihat juga warga yang menggotong kulkas 2 pintu dari rumah Ahmad Sahroni, hingga patung Iron Man milik Ahmad Sahroni juga dibawa massa.

Sejumlah perabotan rumah Ahmad Sahroni pun hancur, kaca-kaca tampak pecah dan serpihan kaca pun berserakan.

Sementara Ahmad Sahroni sendiri diketahui sudah pergi ke luar negeri sehari lalu.

Berikut sejumlah penampakan di rumah Ahmad Sahroni yang hancur lebur diamuk massa.

Rumah Ahmad Sahroni Diamuk Massa, Sabtu (30/8/2025).
RUMAH AHMAD SAHRONI HANCUR - Penampakan di dalam rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang hancur diamuk massa, Sabtu (30/8/2025). Dari pantauan wartawan Tribun Jakarta, Gerald Leonardo, tampak kondisi rumah Ahmad Sahroni hancur berantakan dan massa menjarah barang-barang yang ada.
Rumah Ahmad Sahroni Diamuk Massa, Sabtu (30/8/2025). 1
RUMAH AHMAD SAHRONI HANCUR - Penampakan kaca pecah di dalam rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang hancur diamuk massa, Sabtu (30/8/2025). Dari pantauan wartawan Tribun Jakarta, Gerald Leonardo, tampak kondisi rumah Ahmad Sahroni hancur berantakan dan massa menjarah barang-barang yang ada.
Rumah Ahmad Sahroni Diamuk Massa, Sabtu (30/8/2025). 2
RUMAH AHMAD SAHRONI HANCUR - Penampakan mobil listrik di halaman rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang hancur diamuk massa, Sabtu (30/8/2025). Dari pantauan wartawan Tribun Jakarta, Gerald Leonardo, tampak kondisi rumah Ahmad Sahroni hancur berantakan dan massa menjarah barang-barang yang ada.
RUMAH SAHRONI HANCUR - Kondisi bagian dalam rumah Ahmad Sahroni di Jalan Swasembada Timur XXII, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, hancur digeruduk massa, Sabtu (30/8/2025). kaca-kacanya pecah, mobil hancur, patung Iron Man dibawa massa, dan warga menjarah seisinya.
RUMAH AHMAD SAHRONI HANCUR - Penampakan Parung Iron Man yang hancur (kiri) di dalam rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang hancur diamuk massa, Sabtu (30/8/2025) (kanan). Dari pantauan wartawan Tribun Jakarta, Gerald Leonardo, tampak kondisi rumah Ahmad Sahroni hancur berantakan dan massa menjarah barang-barang yang ada.
Rumah Ahmad Sahroni Diamuk Massa, Sabtu (30/8/2025). 4
RUMAH AHMAD SAHRONI HANCUR - Penampakan kaca pecah di rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara, akibat dilempari batu oleh massa pada Sabtu (30/8/2025). Dari pantauan wartawan Tribun Jakarta, Gerald Leonardo, tampak kondisi rumah Ahmad Sahroni hancur berantakan dan massa menjarah barang-barang yang ada.

Kenapa Ahmad Sahroni Disorot?

Nama Ahmad Sahroni dalam beberapa waktu terakhir menjadi sorotan publik usai pernyataannya terkait kisruh kenaikan tunjangan DPR RI

Dalam salah satu komentarnya, dia menilai desakan masyarakat untuk membubarkan DPR adalah hal keliru. 

Bahkan, dalam kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara, Jumat (22/8/2025), Ahmad Sahroni menyebut pernyataan pembubaran DPR sebagai tindakan bodoh.

Pernyataan kontroversial itu dilontarkan Ahmad Sahroni saat memberi respons terhadap kritik dan seruan demo untuk membubarkan DPR, karena gaji dan tunjangan anggota dewan yang dinilai fantastis.

"Ini kadang-kadang ya, masyarakat boleh kritik, boleh komplain boleh caci maki, nggak papa, kita terima, tapi ada adat istiadat yang mesti sampaikan. Kita boleh dikritik, mau bilangin an**g, b**i, ban**t, nggak papa, mampus-mampus nggak papa."

"Silakan kritik, mau ngapain juga boleh, tapi jangan mencaci maki berlebihan, itu karena merusak mental manusia, mental manusia yang begitu adalah orang tertolol sedunia, catat nih," ucap Ahmad Sahroni.

"Orang yang cuma mental bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak, bodoh semua kita, tapi ada tata cara kelola bagaimana menyampaikan kritik yang harus dievaluasi oleh kita," ujar Ahmad Sahroni saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara pada Jumat (22/8/2025)

Namun, setelah perkataannya itu dikecam publik, Ahmad Sahroni kemudian mengaku diam-diam menyimak orasi massa aksi bertajuk “Bubarkan DPR” yang digelar di depan Gerbang Pancasila, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (25/8/2025). 

Saat itu, Ahmad Sahroni mengatakan bahwa dirinya berada di sekitar lokasi, tetapi memilih tidak menampakkan diri.

“Saya ngumpet-ngumpet dan mendengar langsung,” ujar Ahmad Sahroni saat dimintai tanggapan pada Selasa (26/8/2025).

Ahmad Sahroni pun menyampaikan apresiasi terhadap cara penyampaian aspirasi yang dilakukan secara terbuka dan damai.

“Penyaluran kritik yang benar adalah seperti yang di Gerbang Pancasila. Itu bagus sekali,” katanya.

Dia juga menilai aksi tersebut dilakukan di tempat yang tepat dan dengan cara yang patut dihargai. 

Meski begitu, Ahmad Sahroni tidak menanggapi tuntutan substantif dari massa, melainkan lebih fokus pada kericuhan yang sempat terjadi.

Menurutnya, gesekan antara massa dan aparat bukan bagian dari penyampaian aspirasi, melainkan ulah oknum yang berpikiran preman.

Ahmad Sahroni pun mendorong Polda Metro Jaya untuk menindak tegas pelaku kericuhan, termasuk jika mereka masih di bawah umur.

“Itu bukan bagian dari demo untuk menyalurkan aspirasi, tapi orang-orang yang berpikiran premanisme,” ucapnya.

“Saya dukung Polda Metro menangkap mereka-mereka yang anarkis, sekalipun di bawah umur,” tegas Ahmad Sahroni.

Masyarakat sebelumnya melakukan demo pada 25 Agustus 2025 di depan Gedung DPR RI, Jakarta, untuk menuntut pembubaran DPR, penolakan kenaikan gaji dan tunjangan DPR, pengesahan RUU Perampasan Aset, hingga desakan agar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mundur.

Demo ini mencerminkan kekecewaan publik yang memuncak terhadap DPR, terutama terkait isu kesejahteraan anggota dewan yang dianggap tidak sensitif terhadap kondisi rakyat.

Meski tuntutan pembubaran DPR mengemuka, secara hukum hal tersebut tidak bisa dilakukan tanpa amandemen UUD 1945.

(Tribunnews.com/Rifqah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved