Harta Kekayaan Nasim Khan, Anggota DPR RI yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok, Punya Harta Rp30,9 M

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi VI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasim Khan, sedang menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia.

Alasannya, Nasim meminta kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) untuk menyediakan satu gerbong tersendiri bagi penumpang perokok di kereta api (KA) jarak jauh.

Hal ini ia sampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI Bersama DIrektur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, di Kompleks Parlemen Jakarta pada Rabu (20/8/2025).

Rapat Dengar Pendapat (RDP) maupun Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) merupakan bagian dari fungsi pengawasan DPR untuk menyerap aspirasi atau menerima laporan terkait berbagai persoalan di daerah. Umumnya, rapat ini dilaksanakan bersama pihak eksekutif atau instansi pemerintah daerah terkait.

“Paling tidak pak ini ada masukan juga gerbong yang selama ini, dulu ada, tapi setelah itu dihilangkan. Adalah sisakan satu gerbong untuk cafe ya kan, untuk ngopi, paling tidak di situ untuk smoking area Pak,” ujar Nasim, dikutip dari Kompas.tv.

Nasim menilai keberadaan gerbong tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi PT KAI.

Ia juga menyinggung perbandingan dengan moda transportasi umum lain, seperti bus.

Menurut Nasim, dengan adanya gerbong tersebut dapat membuat penumpang tidak mudah bosan berada di perjalanan yang cukup lama.

"Ini bisa menjadi solusi bagi penumpang yang bosan, karena jarak tempuh perjalanan yang bisa sampai berjam-jam. Di bus saja ada tempat merokoknya. Di kereta seharusnya juga bisa," ungkap Nasim.

Usulan yang dilontarkan oleh Nasim Khan tersebut menuai kontroversi.

Lantas, berapa harta kekayaan Nasim Khan? Berikut rinciannya.

Baca juga: Profil Nasim Khan, Anggota DPR RI yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok di KA Jarak Jauh

Harta Kekayaan Nasim Khan

Nasim Khan tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar 30.980.000.000 atau Rp30,9 miliar.

Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilaporkannya terakhir kali pada 22 Mei 2024.

Harta terbanyaknya berasal dari tanah dan bangunan yang ia miliki senilai Rp 16.700.000.000 atau Rp16,7 miliar.

Sumber harta terbanyak kedua milik Nasim berasal dari kas dan setara kas sebesar 13.550.000.000 atau Rp13,5 miliar.

Lalu disusul dari harta bergerak lainnya senilai Rp2 miliar.

Meski demikian, Nasim Khan juga memiliki utang sebesar Rp3,5 miliar.

Berikut daftar lengkap rincian harta kekayaan Nasim Khan.

DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 16.700.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 80 m2/200 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA PUSAT , HASIL SENDIRI Rp. 3.500.000.000

2. Tanah Seluas 290 m2 di KAB / KOTA SITUBONDO, HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 253 m2/192 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 12.000.000.000

4. Tanah dan Bangunan Seluas 6 m2/10 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 1.000.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 400.000.000

1. MOBIL, INNOVA VENTURE Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp. 400.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 2.030.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 13.550.000.000

F. HARTA LAINNYA Rp. 1.800.000.000

Sub Total Rp. 34.480.000.000

III. HUTANG Rp. 3.500.000.000

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 30.980.000.000

Profil Nasim Khan

Pria bernama lengkap Ir. H. M. Nasim Khan itu lahir di Situbondo, Jawa Timur pada 10 Juni 1975.

Ia merupakan seorang politikus senior dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang telah menjabat sebagai Anggota DPR RI selama tiga periode berturut-berturut, mewakili Daerah Pemilihan Jawa Timur III (Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo).

Sejak sekolah dasar hingga menengah atas, Nasim bersekolah di Situbondo, tempat ia lahir.

Setelah itu, ia melanjutkan studi S1 di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.

Nasim sempat bekerja di beberapa perusahaan sebelum terjun ke dunia politik, di antaranya adalah Telkomsel, PT Guna Inti Permata, Khan Group, NF Gems & Jewellery, dan Gems Reseth International.

Pria berusia 50 tahun itu juga aktif dalam berorganisasi.

Riwayat Organisasi

• Ikatan Mahasiswa Madura (1995-2000)
• Forum Komunikasi Mahasiswa Malang (1995-1998)
• Himpunan & Senat Institut Teknologi Malang (1994-1998)
• Ikatan Alumni SMP 1 Situbondo
• Ikatan Alumni SMP 2 Situbondo
• Ikatan Mahasiswa Situbondo

(Tribunnews.com/Falza) (Kompas.tv/Theo Reza)