Selasa, 7 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Tulis Buku Jokowi's White Paper, Kubu Roy Suryo Tegaskan Bukan Kejahatan: Jangan Dibalas Penjara

Kuasa hukum Roy Suryo Cs menegaskan bahwa menulis buku hingga menjual buku bukanlah kejahatan, harap pihak Jokowi tak balas dengan penjara.

|
Penulis: Rifqah
Tangkapan layar dari YouTube Refly Harun
LAUNCHING BUKU - Roy Suryo cs saat peluncuran buku berjudul Jokowi's White Paper di coffee shop University Club (UC) Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DI Yogyakarta, pada Senin (18/8/2025). Buku setebal 700 halaman itu berisi soal analisis ilmiah terkait ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Kuasa hukum Roy Suryo Cs menegaskan bahwa menulis buku hingga menjual buku bukanlah kejahatan, harap pihak Jokowi tak balas dengan penjara. 

Jika pihak Jokowi ingin membantah buku itu, dia berharap dilawan dengan buku juga, bukan dilawan dengan pelaporan hingga berujung penjara.

"Kalau ada dokumen lain yang bisa untuk membantah silakan, kalau ada penulis lain yang mau menulis silakan, kalau ada peneliti lain yang ahli apapun, silakan."

"Jadi argumen dibalas argumen, buku dilawan dengan buku, bukan buku dilawan dengan penjara," tegasnya.

Terkait hal ini, Ahmad mengaku sudah meminta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar berlaku adil.

Sebab, kata Ahmad, apa yang dilakukan oleh pihaknya itu merupakan bentuk kebebasan berpendapat yang mana hal tersebut tidak boleh dianggap sebagai kejahatan sehingga dinilai perlu dibungkam.

"Kami sudah imbau kepada Pak Kapolri, Listyo Sigit Prabowo, agar benar-benar presisi, yang dimaksud presisi itu jangan salah."

"Orang sedang menjalankan kemerdekaan berpendapat, lalu dianggap itu kejahatan, sehingga perlu dibungkam agar tidak menjadi penjahat, tidak," paparnya.

Kronologi Pembungkaman Menurut Roy Suryo

Dalam keterangannya pada Selasa (19/8/2025), Roy Suryo mengungkap kronologi pembungkaman Acara Soft Launching buku "Jokowi’s White Paper", berikut selengkapnya:

  • Minggu, 17/08/25 : dr Tifa sudah booking Ruang Nusantara UC UGM untuk Hari Senin (18/8/2025) pukul 14.00-17.00 dan sudah transfer Rp1 juta, diterima
  • Minggu malam ada info pihak UC UGM didatangi UP4 / Pamdal UGM dan Polsek Bulaksumur diinterogasi
  • Senin, pihak UC UGM mengirim WA untuk membatalkan booking dan mau mengembalikan uang booking
  • Kubu Roy Suryo sempat mau memindahkan acara ke Kafe Museum di Jl Cik Ditiro, namun karena sudah banyaknya orang yang datang ke UC UGM, mereka memutuskan rapat sekaligus salat dan makan siang di Coffee Shop UC UGM
  • Saat jam menunjukkan pukul 14.00 dan media-media mainstream sudah juga datang, acara makan siang itu langsung diubah jadi Acara Soft Launching
  • Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Gadjah Mada, tepat saat pembacaan doa, mendadak lampu dan ac dimatikan oleh pihak UC UGM, padahal toilet dan ruang lainnya masih nyala, namun kubu Roy Suryo Cs masih melanjutkan acara sampai sekitar pukul 16.00 WIB. Acara itu dihadiri Jenderal Tyasno Sudarto, Said Didu, Refly Harun, Dr Taufik, Pak Agus FDI, dsb (mereka semua adalah saksi peristiwa mati listrik dan ac)
  • Mereka melangsungkan acara menggunakan mic wireless yang memakai baterai dan ada juga lampu-lampu dari media atau YouTuber, sehingga acara tetap bisa dilaksanakan
  • Selain media dan YouTuber, banyak dosen dari UGM dan berbagai kampus serta audiens mengikuti acara tersebut, mereka antusias mendengarkan dan sudah berminat membeli tapi Grand Launching baru akan diselenggarakan pada Rabu (27/8/2025) di Jakarta
  • Setelah selesai acara, mereka semua kemudian foto bersama dengan spanduk atau backdrop di depan Boulevard Kampus UGM yang ada tulisan legendaris UNIVERSITAS GADJAH MADA (biasa dipakai untuk Foto Wisudawan).

Pernyataan UGM

Sementara itu pihak UGM mengungkapkan dua alasan mengapa pihaknya enggan memfasilitasi acara tersebut.

Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana, mengatakan bahwa UGM tidak akan terlibat dalam isu politis mengenai dugaan ijazah Jokowi palsu.

"UGM memahami bahwa kegiatan ini bernuansa politis yang terkait erat dengan isu yang melibatkan Bapak Joko Widodo. UGM tidak melibatkan diri dalam isu tersebut karena tidak terkait langsung dengan UGM," ujar Andi dalam keterangan tertulis, Senin.

Selain itu, Andi juga menyebut bahwa perencanaan acara launching Jokowi's White Paper tak sesuai kaidah yang berlaku di unit usaha UGM.

Sejak awal pun, kata Andi, UGM tidak menerima informasi yang benar soal acara tersebut, karena keterangan yang diterima saat pemesanan tempat, berbeda dari informasi yang didapat baru-baru ini.

Andi menegaskan, UGM menghormati aspirasi setiap warga negara dalam menyampaikan pandangan, namun menolak dilibatkan dengan cara yang tidak sesuai prosedur.

UGM, kata Andi, berkomitmen mendukung pertukaran gagasan yang sehat dan positif, serta menjaga kondisi masyarakat tetap tenang dan kohesif.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved