Sabtu, 4 Oktober 2025

Tingkat Pengangguran Turun, Upah Minimum Jadi Isu Panas Jelang Aksi Buruh 28 Agustus

Pengangguran turun 4,76%, 3,59 juta kerja baru tercipta. Upah minimum 2026 jadi isu panas jelang aksi buruh 28 Agustus.

dok. Kompas
BURUH - 
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan penurunan pengangguran 2025 menjadi 4,76?n penambahan 3,59 juta lapangan kerja baru, sementara isu upah minimum 2026 memanas menjelang aksi buruh 28 Agustus. 

TRIBUNNEWS.COM  - Tingkat pengangguran di Indonesia pada 2025 turun menjadi 4,76 persen, disertai penciptaan 3,59 juta lapangan kerja baru. 

Namun, capaian ini dibayangi isu kenaikan upah minimum 2026 yang memanas menjelang aksi serentak buruh pada 28 Agustus. 

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menuntut kenaikan 8,5 hingga 10,5 persen, menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan hidup layak di tengah perbaikan ekonomi nasional.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia sepanjang tahun 2025 menurun signifikan menjadi 4,76 persen, sementara jumlah lapangan kerja baru meningkat menjadi 3,59 juta. 

Capaian ini disampaikan dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026, sebagai bukti perbaikan kondisi ekonomi nasional dan efektivitas kebijakan pemerintah dalam mendorong penciptaan kerja dan pengurangan kemiskinan.

Fakta Penurunan Pengangguran 2025

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari 2025 tercatat 4,76 persen, turun dari 4,82 persen pada Februari 2024.

Penurunan ini dikonfirmasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraan.

 Pemerintah juga mencatat penambahan 3,59 juta lapangan kerja baru, menunjukkan peningkatan daya serap pasar kerja

Meski persentase pengangguran menurun, jumlah absolut penganggur naik dari 7,20 juta menjadi 7,28 juta orang, karena pertumbuhan angkatan kerja lebih cepat dari penciptaan lapangan kerja.

Indonesia masih memiliki angka pengangguran tertinggi di Asia Tenggara, meskipun tren menurun.

Jadi, secara persentase memang terjadi penurunan, tetapi tantangan kualitas dan daya serap kerja masih perlu perhatian. 

"Pak Menko tadi juga sudah menyampaikan dan Bapak Presiden juga menyampaikan dalam pidatonya mengenai tingkat pengangguran yang menurun, tingkat kemiskinan menurun," kata Sri Mulyani.

Lanjutnya catatan tersebut terendah dalam sejarah Indonesia yaitu 8,47 persen untuk tingkat kemiskinan. 

"Dan untuk tingkat pengangguran di 4,76 persen," imbuhnya.

Kemudian dikatakan Sri Mulyani bahwa jumlah lapangan kerja di tahun ini meningkat.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved